Oknum Pendeta di Jelai Hulu Dilaporkan Istrinya Karena Kasus Asusila

Editor: Agustiandi author photo

Ilustrasi 
Delta Pawan (Suara Ketapang) - Seorang pendeta di Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat berinisial GAK (59) dilaporkan oleh istrinya PBE (51) ke Polisi, setelah kedapatan melakukan perbuatan asusila bersama dengan seorang anak dibawah umur, berusia 16 tahun yang masih berstatus pelajar SMA.

Kapolres Ketapang melalui Kapolsek Jelai AKP Zuanda mengungkapkan, peristiwa bermula pada hari Jumat 15 Juli 2022 lalu, dimana pada hari itu, suami pelapor pamit kepada istrinya untuk pergi ke rumah temannya. Setelah beberapa jam kemudian, pelapor mencoba menghubungi handphone suaminya namun tidak terhubung. 

"Pelapor yang sudah merasa curiga dengan gerak gerik suaminya lalu mencoba mencari suaminya ke rumah teman suaminya, namun suaminya tidak ada di tempat tersebut," papar Zuanda.

Zuanda melanjutkan, pelapor lalu mencoba mencari suaminya di rumah milik seorang warga yang merupakan kenalan pelapor yaitu rumah orang tua dari anak tersebut. Di sana, pelapor melihat sepeda motor suaminya sedang terparkir di halaman rumah.

“Pelapor ini sudah curiga dengan suaminya, sehingga pelapor mencoba mencari keberadaan GAK dan mendapati GAK sedang berada di rumahnya orang tua anak tersebut, dirumah inilah pelapor memergoki suaminya sedang berbuat asusila terhadap anak itu,” ujar Zuanda.

Lebih jauh dijelaskan Kapolsek, Saat tiba di rumah tersebut, pelapor semakin curiga karena suasana rumah yang sepi. Pelapor lalu masuk ke rumah secara perlahan lahan dan memergoki suaminya sedang berbuat asusila di dalam kamar. 

Zuanda mengatakan, pelapor yang marah kepada suaminya malah mendapati perlakuan kasar dari suaminya yang berusaha kabur setelah ketahuan. 

“Menurut keterangannya, pelapor sempat didorong oleh suaminya dan sempat terseret oleh sepeda motor saat mencoba menghentikan suaminya yang akan kabur," tambah Zuanda.

Zuanda menambahkan, atas dasar pengaduan dari pelapor, pihaknya terus melakukan proses hukum seperti mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi, melakukan olah TKP hingga mengumpulkan bukti.

 "Kami juga melakukan pertemuan dengan tokoh masyarakat setempat serta keluarga dari anak itu untuk memastikan situasi tetap kondusif setelah adanya peristiwa tersebut," pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini