Anak Beresiko Stunting di Desa Suka Bangun Mendapat Paket Makanan Bernutrisi

Editor: Agustiandi author photo

Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar Pintauli Romangasi Siregar bersama jajaran menyerahkan bantuan makanan bernutrisi kepada keluarga beresiko stunting di Desa Suka Bangun Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang, Minggu (18/6/2023). (Ist).
Ketapang (Suara Ketapang) - 10 orang anak beresiko stunting mendapat bantuan paket makanan bernutrisi dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Provinsi Kalimantan Barat, Minggu (18/6/2023). 

Bantuan paket makanan bernutrisi tersebut dilakukan di lokus stunting, Desa Suka Bangun Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang.

Dananya bersumber dari Bapak dan Bunda Asuh Stunting pegawai BKKBN Kalbar dan CSR Bank Kalbar. Dana tersebut disalurkan secara langsung oleh BKKBN Kalbar.

Kepala Perwakilan BKKBN Kalbar, Pintauli Romangasi Siregar langsung menyerahkan bantuannya kepada anak-anak beresiko stunting. Menurutnya kegiatan seperti ini harus ditingkatkan dan berkelanjutan.

Setelah ia berkeliling ke lapangan, masih banyak hal yang perlu dibenahi. Satu diantaranya adalah keluarga beresiko stunting, tidak memiliki BPJS Kesehatan.

"Kami meminta agar pemerintah daerah dapat membuatkan BPJS Kesehatan dengan berkoordinasi bersama Kades dan Camat untuk menindaklanjuti ini," ujar Pinta, sapaan akrabnya.

Pinta melanjutkan, dengan melihat langsung ke rumah keluarga beresiko stunting, ia juga sekaligus memberi pemahaman tentang nutrisi yang baik pada bayi. Menurutnya, stunting bisa terjadi karena pola asuh orang tua yang salah.

Pada kegiatan itu Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Ketapang juga ikut memberikan paketan bantuan nutrisi pada anak beresiko stunting. 

Bantuan tersebut berupa telur, beras, minyak goreng dan kacang hijau. Sedangkan dari BKKBN bantuannya satu ekor ayam, susu dan telur.

Di tempat sama, Camat Delta Pawan Syarif Mahadi akan menindaklanjuti masalah BPJS Kesehatan dengan kerjasama dengan pihak desa. 

"Ini akan kami bantu dan fasilitasi," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Ketapang, Albertin Tri Kurniasih mengatakan, pihaknya juga memberikan bantuan pangan. 

"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berkelanjutan, karena kami malah ingin semua anak stunting bisa mendapatkan bantuan ini," ujarnya.

Dia menjelaskan kebutuhan nutrisi buat anak bukan hanya sebatas karbohidrat, tetapi juga perlu protein dan lemak. Dalam upaya pemberian bantuan pangan seperti ini, diharap juga bisa dilakukan pihak swasta. Sebab jika hanya bergantung pada pemerintah tidak bakalan mampu. 

"Stunting inikan persoalan bersama, sehingga penanganannya mesti bersama," ujarnya.

Saat ini, Pemda Ketapang tengah mencoba berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan agar mereka juga bisa ikut berpartisipasi menjadi bapak dan bunda asuh anak stunting. 

“Seperti Klinik KB di perusahaan daerah Manis Mata, juga akan kami upayakan agar mau menjadi bapak dan bunda asuh anak stunting,” katanya.

Apalagi instruksi Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Ketapang juga mengajak perusahaan untuk ikut terlibat dalam penurunan stunting ini. 

“Jika semua berjalan maka penurunan stunting bisa dilakukan. Sebab data dan lokus stuntingnya kita miliki,” pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini