![]() |
Bupati Ketapang Martin Rantan bersama jajaran meninjau RSUD dr. Agoesdjam yang menjadi satu diantara empat Rumah sakit rujukan COVID 19 di Kalbar. |
RSUD dr. Agoesdjam Ketapang
baru-baru ini telah ditetapkan sebagai rumah sakit rujukan Covid 19 di Kalimantan
Barat, meski belum ada pasien yang positif COVID 19 namun Pemkab Ketapang terus
melakukan persiapan guna mencegah, menekan dan menanggulangi penyebaran wabah
tersebut.
Selasa pagi 24 Maret, petugas
masih terlihat menyiapkan ruang isolasi di rumah sakit tersebut. Ruang itu
sebelumnya adalah ruang pasien anak. Pemkab
Ketapang menargetkan dalam dua hari ke depan ruang isolasi tersebut siap digunakan.
Ruang pasien anak kemudian dipindahkan ke ruang VIP.
“Hari ini ( Selasa 24/3/2020) kita meninjau Rumah Sakit Agoesdjam untuk
mempersiapkan ruangan isolasi, apakah itu yang berkenaan dengan Orang Dalam
Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP), nanti ini kita akan sekat,
kita batasi, kita juga akan membuat fasilitas untuk dokter yang melakukan pengecekan, di
sini juga akan ada ruang ganti di belakang ini dan sekalian mereka bisa mandi
selesai melakukan pengecekan pasien,” papar Ketua Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten
Ketapang Farhan.
Sekda Kabupaten Ketapang itu juga menyampaikan, selain akan menyiapkan 25 tempat tidur guna menampung
pasien yang akan diisolasi, pihaknya juga memastikan tenaga medis dan Alat
Pelindung Diri (APD) juga telah tersedia dan siap digunakan jika sewaktu waktu
virus covid 19 terkonfirmasi positif muncul di Kabupaten Ketapang.
RSUD dr. Agoesdjam Ketapang juga menyiapkan 26 orang tenaga medis guna
merawat pasien dalam pengawasan atau PDP. Berdasarkan data gugus tugas Covid 19
setempat hingga 24 Maret 2020 telah ada empat orang Pasien dalam Pengawasan
(PDP) sementara Orang Dalam Pemantauan (ODP)
berjumlah 14 orang. (Ndi)