Ratusan Warga Terdampak Covid-19 di Ketapang Direkrut Ikut Program CFW

Editor: Agustiandi author photo

Warga terdampak Covid-19 di Kelurahan Mulia Baru sedang melakukan pembersihan salurah air, Selasa (01/6/2021). Poto: Istimewa.
Ketapang (Suara Ketapang) - Pada tahun 2021, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan penghasilan tambahan kepada kelompok berpenghasilan rendah melalui skema Padat Karya Tunai (PKT) atau Cash For Work (CFW).

Program dari Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) tersebut berupa bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19, salah satunya yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ataupun yang mengalami penuruan maupun kehilangan pendapatan.

Di Ketapang, program CFW menyasar lima lokasi, tepatnya di Kecamatan Delta Pawan yang terdiri dari tiga kelurahan dan dua desa. Melalui program ini, warga terdampak Covid-19 dipekerjakan dan digaji sesuai Upah Minimum Kabupaten (UMK) Ketapang. Sedikitnya berjumlah 150 yang terdampak direkrut.

Salah satu warga yang di-PHK akibat dampak Covid-19, Yanto, mengaku sangat terbantu dengan adanya program CFW. Pria berusia 53 tahun ini menyebut, melalui program CFW dirinya bisa mendapatkan penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarganya. 

“Saya dipilih karena dianggap sebagai orang yang terdampak Covid-19. Jadi, saya sangat berterima kasih dan berharap program ini bisa terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya. Atau seandainya program ini selesai, ada program lain yang memberdayakan masyarakat terdampak Covid-19," ujarnya, Selasa (01/06).

Koordinator Badan Swadaya Masyarakat Kelurahan Mulia Baru, Marianus Ogok mengatakan, dalam merekrut tenaga kerja untuk program CFW pihaknya benar-benar memilih orang-orang yang memang terdampak pandemi ini. 

“Kita prioritaskan warga yang benar-benar terdampak. Oleh karena itu, kita libatkan ketua RT masing-masing untuk memilih warganya yang benar-benar membutuhkan,” katanya.

Program CFW, lanjut dia, membutuhkan paling sedikit 30 orang dalam setiap kelurahan atau desa. Jumlah tersebut bisa saja bertambah menyesuaikan kebutuhan di lapangan. 

“Kita memilih warga yang benar-benar membutuhkan dan berasal dari warga lokal, karena program ini memang bertujuan membantu warga lokal yang terdampak Covid-19,” jelasnya.

Sementara Koordinator Kota Program Kotaku, Rio Wisa Manggala menuturkan, program CFW baru dilaksanakan di tahun 2021 yang merupakan satu dari tiga program Kotaku. Program CWF bertujuan lebih kepada memberikan bantuan tunai kepada masyarakat dengan tetap memberdayakan masyarakat untuk bekerja. 

Dia menjelaskan, program ini difokuskan di Kecamatan Delta Pawan yang meliputi Kelurahan Mulia Baru, Kelurahan Kantor, Kelurahan Sukaharja, Desa Payak Kumang dan Desa Sukabangun Dalam. Pemilihan lokasi berdasarkan pencegahan terhadap daerah kumuh. 

"Fokus pengerjaan juga lebih kepada pemeliharaan drainase. Kita fokus kepada penyerapan tenaga kerjanya, makanya kita fokus kepada pemeliharaan saja,” ungkap dia.

Rio manambahkan, masa kerja program CFW selama 50 hari. Masing-masing kelurahan dan desa mendapatkan anggaran Rp300 juta. Jumlah tersebut lebih difokuskan kepada upah tenaga kerja. Para pekerja juga mendapatkan perlindungan BPJS.

“Belum tahu juga apakah program ini akan lanjut atau tidak. Kita hanya perpanjangan tangan. Jika program ini lanjut di tahun depan, kami siap melaksanakannya,” ujarnya.

Selain program CFW, Kotaku juga membuat program PPMK berupa pembuatan rumah produksi kompos yang dipusatkan di Desa Kalinilam, Kecamatan Delta Pawan. 

Kemudian ada program reguler yang terdapat di Kelurahan Mulia Kerta, Kecamatan Benua Kayong, Desa Nanga Tayap Kecamatan Nanga Tayap, dan Desa Sandai Kanan Kecamatan Sandai. (Ndi)

Share:
Komentar

Berita Terkini