Datang ke Ketapang, Timnas Legend Harap Askab Buat Kompetisi Rutin

Editor: Agustiandi author photo

Mantan pemain timnas sepakbola dan liga profesional Indonesia. (Ist)
Ketapang (Suara Ketapang) - Kejaksaan Negari (Kejari) Ketapang bersama dengan Aliansi Jurnalis Ketapang (AJK) menggelar coaching clinic serta pertandingan persahabatan dengan mengundang sejumlah mantan pemain timnas sepakbola dan liga profesional Indonesia ke Kabupaten Ketapang.

Sejumlah pemain yang pernah berada dipuncak karir pesepakbolaan tanah air yang turut hadir dalam kegiatan tersebut diantanya Rochi Melkiano Putriray, Cristian Careasi Gonzales, Nur Alim, Maman Suryaman, Kamarudin Bettay, Alexander Pulalo, Louis Mahodim, Khair Rifo, Marzuki Nyakmad serta Jalalafalah.

Saat dikonfirmasi, Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Ketapang, Alamsyah mengucapkan terimakasih atas suport para pihak sehingga kegiatah coaching clinic hingga pertandingan persahabatan bersama dengan para pemain eks timnas atau timnas legend bisa terlaksana.

"Selain rekan-rekan timnas legend, ada juga dari allstar bengkulu yang datang. Ini sebagai bentuk memperkenalkan Ketapang ke luar," akunya, Sabtu (27/11).

Alamsyah melanjutkan, kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi para anak-anak muda, menanbah wawasan para pelatih lokal sekaligus menggairahkan sepakbola Ketapang.

"Semoga even ini tidak sampai disini, tapi ada tindak lanjut ke depan baik dari pemerintah, pihak swasta dan terkait lainnya agar gairah sepakbola terus ada dan akhirnya dapat melahirkan bibit-bibit pemain yang bisa sampai ke tingkat nasional bahkan internasional," harapnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Coaching Clinic dan pertandingan persahabatan, Yofie Burnama mengatakan kalau kegiatan bisa terlaksana berkat kerjasama berbagai pihak mulai dari Kejari Ketapang, Aliansi Jurnalis Ketapang, Pemda melalui Dispora, Amo Art dan beberapa pihak lainnya.

"Alhamdulillah semua kegiatan berjalan lancar, mulai dari coaching clinic terhadap pada pelatih sepakbola lokal Ketapang, kemudian coaching clinic terhadap anak-anak hingga pertandingan persahabatan, semua berjalan lancar," akunya, Minggu (27/11).

Sementara itu, satu diantar pemain timbas legend, Rochi Melkiano Putriray mengaku baru pertama kali datang ke Ketapang, iapun sangat senang dengan antusias masyarakat yang mengikuti berbagai rangkaian agenda yang diikuti pihaknya.

"Sebelumnya saya tau kalau ada daerah Ketapang tapi baru kali kesini, pas tiba saya lihat Ketapang tidak kalah dengan provinsi-provinsi lain," akunya.

Rochi mengaku untuk bakat pemain tentu perlu kerja keras Pemerintah, Dispora, Askab dalam menciptakannya termasuk salah satunya dengan memberdayakan para pelatih yang ingin mengikuti kursus kepelatihan.

"Itu juga membabru dalam perkembangan sepakbola di Ketapang," nilainya.

Sementara itu, legenda sepakbola lainnya, Maman Suryaman menilai kalau memang antusias dan keseriusan masyarakat Ketapang khususnya anak-anak yang tergabung dalam sekolah sepakbola sangat tinggi. Namun ia menilai kalau hal tersebut tidak dibarengi dengan kompetisi yang memadai.

"Banyak talenta tapi kompetisi tidak jalan itu yang jadi persoalan di daerah sehingga pemain kalau tidak merantau atau ke tempat yang banyak kompetisi maka susah maju," akunya.

Untuk itu, Maman berharap agar sepakbola semakin hidup harus ada kompetisi yang rutin digelar, atau minimal terlaksana festival atau turnamen antar sekolah sepakbola.

"Harapan saya kedatangan kami menjadi motivasi bagi para pelatih lokal, para anak-anak dan bagi Askab agar ada wadah buat anak-anak dengan program jelas dan kompetisi aktif, jangan sampai tidak ada kompetisi tiba-tiba ada piala soeratin langsung turun tidak ada proses sehingga prestasi juga susah," pungkasnya. (Ndi)

Share:
Komentar

Berita Terkini