Puncak Perayaan Hari Jadi PPNI di Ketapang, Perawat Diminta Layani Pasien dengan Senyuman

Editor: Agustiandi author photo

Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Maryadi Asmu'ie turut ikut mendonorkan darahnya saat acara puncak HUT ke 49 PPNI di City Mall Ketapang, Minggu (193/2023). (Agustiandi/Suara Kalbar).
Ketapang (Suara Ketapang) - Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Ketapang menggelar puncak acara hari jadinya yang ke 49, di halaman City Mall Ketapang, Minggu (19/3/2023).

Sejumlah kegiatan digelar, mulai dari sanam massal, pemeriksaan gratis penyakit Tidak Menular (PTM) hingga donor darah. Ratusan warga tampak mengikuti kegiatan tersebut. 

Seusai senam massal, pengurus organisasi kesehatan ini kemudian memotong kue ulang tahun dan melepaskan balon ke udara. Seremonial itu juga turut dihadiri perwakilan Pemerintah Kabupaten Ketapang. 

"Alhamdulillah, usia PPNI telah 49 tahun. Sudah cukup dewasa. Pemerikasaan hari ini seperti cek tekanan darah, gula darah termasuk kolesterol," papar Ketua PPNI Kabupaten Ketapang Eka Arianto.

Lebih jauh dia mengatakan, hingga kini anggota PPNI Kabupaten Ketapang mencapai 1.700 orang. Tenaga perawat itu menyebar pada 26 Dewan Pimpinan Komisariat (DPK). Tak hanya di kecamatan, DPK juga tersebar di kawasan perusahaan.

"Tentu ini penting untuk kita berkordinasi, monitoring termasuk mengevaluasi untuk meningkatkan mutu pelayanan ke pasien, termasuk diantaranya bagaimana perawat ini teregistrasi dan terlisensi untuk meningkatkan profesionalisme kerja," paparnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Maryadi Asmu'ie berharap, pada momentum ini, perawat dapat semakin profesional dan menunjuk kinerja terbaik. 

"Pasien mengharapkan pelayanan yang baik, ramah, penuh senyum, pelayanan dengan hati, kalau pelayanannya seperti ini, pasien sudah setengah sembuh sudah itu," ujar Maryadi Asmu'ie usai membuka acara tersebut.

Maryadi mengajak, seluruh tenaga kesehatan baik itu perawat, bidan hingga dokter dapat mengganggap pasien bagian dari keluarga mereka. 

"Mungkin obat tidak seberapa, namun ketika pasien dihadapkan dengan pelayanan yang ramah, penuh senyum, yang cekatan dan responnya tinggi, ini barangkali sudah setengah dari kesembuhan," pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini