Lestari Tradisi Keriang Bandong dan Permainan Meriam Karbit di Ketapang

Editor: Agustiandi author photo

Wakil Bupati Ketapang Farhan (kemeja putih) saat menyalakan obor pada acara tradisi Keriang bandong di Masjid At-Taqwa Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong, Rabu (12/4/2023). (Ist).
Ketapang (Suara Ketapang) - Tradisi Keriang Bandong menjadi kebiasaan rutin warga pesisir Kabupaten Ketapang. Lazimnya kegiatan ini dilaksanakan pada 10 hari terakhir bulan suci Ramadan. 

Tak hanya tradisi Keriang Bandong, pada bulan suci Ramadan, warga pesisir sungai di Kabupaten Ketapang juga sering memainkan permainan meriam karbit.

Dentuman meriam karbit biasanya terdengar saat masuk waktu Magrib. Lazimnya suara dentuman meriam karbit menjadi pertanda adzan Magrib segera berkumandang, sekaligus pertanda waktunya berbuka puasa.

Warga tepian Sungai Pawan Kabupaten Ketapang, masih menjaga dan melestarikan kedua tradisi tersebut. Setiap bulan suci Ramadan, Keriang Bandong dan festival meriam karbit masih sering dimainkan.

Wakil Bupati Ketapang, Farhan dampingi Wakil Ketua TP PKK Ketapang Ny. Hj. Ervani Masitha Farhan menghadiri kegiatan tersebut, Rabu (12/4/2023).

Tradisi Penyalaan Keriang Bandong dan Festival Meriam Karbit, disertai dengan memberikan santunan anak yatim piatu. Kegiatan ini dipusatkan di Masjid At-Taqwa Kelurahan Kauman, Kecamatan Benua Kayong.

Farhan mengatakan, tradisi ini tidak hanya ada di Kabupaten Ketapang, tetapi juga ada dibeberapa wilayah lain.

"Tentunya tradisi ini, tradisi yang baik dan sangat positif, karena memiliki makna dan nilainya tersendiri," ucapnya.

Farhan menyambut baik kegiatan yang diinisiasi oleh Lawang Kekayun bersama remaja masjid At-Taqwa Kelurahan Kauman tersebut.

"Saya berharap, tradisi ini dapat terus dilestarikan, sebagai khasanah kebudayaan Melayu Ketapang, serta dapat diturun temurun kan ke generasi-generasi selanjutnya," pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini