Pesawat di Bandara Rahadi Oesman Ketapang Tampak Seperti Gagal Lepas Landas, Simak Penjelasan Wings Air

Editor: Agustiandi author photo

Tangkapan layar video yang diabadikan warga di sekitar landasan pacu Bandara Rahadi Oesman Ketapang, Kamis (30/3/2023). (Ist).
Ketapang (Suara Ketapang) - Sebuah pesawat Wings Air di Bandara Rahadi Oesman Ketapang tampak seperti gagal lepas landas, pada Kamis (30/3/2023) pagi.

Kejadian itu pun diabadikan salah seorang warga yang bermukim di sekitar landasan pacu (runway) bandara tersebut, dengan merekam videonya. 

Ketika dikonfirmasi, Wings Air memberikan penjelasan perihal kejadian tersebut. Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan, pesawat itu adalah pesawat jenis ATR 72-600 beregistrasi PK-WGJ. 

"Saat itu pesawat sedang menjalani perawatan rutin di bandar udara (line maintenance) terhadap semua komponen dan struktur pesawat, termasuk mesin baling-baling (propeller)," ujar Danang Mandala Prihantoro melalui keterangannya, Minggu (2/4/2023).

Danang menerangkan, proses perawatan tersebut salah satunya running engine full power (mesin pesawat beroperasi daya maksimum atau kekuatan penuh). 

"Pada perawatan pesawat ATR 72 merupakan tindakan yang dilakukan menghilangkan deposit atau kotoran dari mesin serta menguji sistem penggerak pesawat dan sistem bahan bakar," jelasnya.

Danang menjelaskan, selama proses perawatan rutin, mesin pesawat diperiksa secara menyeluruh dan dilakukan beberapa tindakan seperti pembersihan, penggantian komponen dan penyetelan (pengaturan) sistem. 

Danang menyebut, Running engine full power diimplementasikan guna memastikan bahwa mesin berfungsi baik dalam kondisi beban maksimum selama penerbangan.

"Running engine full power pada pesawat ATR 72 selalu dilaksanakan berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan dan aman dilakukan secara benar atau kehati-hatian yang tepat," ujarnya.

Mengapa dilakukan di landas pacu bukan di landas parkir (apron)?

Danang memaparkan, running engine full power pada pesawat dilakukan di landas pacu karena pekerjaan ini membutuhkan ruang yang cukup dan jarak aman dari bangunan atau kendaraan lain di sekitarnya. Dalam situasi ini, terlihat dan terdengar seperti ketika pesawat akan lepas landas yang membutuhkan tenaga mesin penuh.

"Wings Air menegaskan, ini bukan pembatalan fase lepas landas di Bandar Udara Rahadi Oesman, personel yang bekerja secara terbatas yakni pilot dan teknisi (tidak membawa penumpang)," ucapnya.

Danang menambahkan, di apron atau area parkir bandar udara, biasanya terdapat banyak kendaraan dan personel yang berada di sekitar pesawat. Kegiatan mesin pesawat yang kuat dapat menyebabkan potensi gangguan atau bahaya. Selain itu, kegiatan perawatan mesin di apron bisa menyebabkan polusi dan kebisingan yang tidak perlu, yang dapat mengganggu operasi bandar udara.

"Running engine full power pada pesawat hanya dilakukan di landas pacu, setelah pesawat melewati pemeriksaan keselamatan serta seluruh personel dan kendaraan di sekitarnya telah diberi tanda untuk menjauh," paparnya.

Danang mengatakan, tujuan utamanya ialah, memastikan keamanan dan kenyamanan bagi semua pihak yang terlibat, serta mengutamakan bahwa pesawat dapat beroperasi secara efektif dan aman dalam pengerjaan maintenance.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan?

Menurut Danang, melakukan running engine full power pada pesawat ATR 72 di landas pacu biasanya berlangsung beberapa detik hingga beberapa menit saja atau berulang-ulang mengikuti persyaratan fase perawatan rutin.

"Pada umumnya, running engine full power pada pesawat ATR 72 dilakukan seperti fase pesawat akan lepas landas," sebutnya.

Dia mengatakan, waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kecepatan lepas landas dapat bervariasi tergantung pada kondisi cuaca, beban pesawat, dan panjang landasan pacu yang tersedia. 

"Secara umum, pesawat ATR 72 memiliki kecepatan lepas landas sekitar 120-140 knot atau sekitar 222-259 kilometer per jam. Durasi dari running engine full power pada pesawat ATR 72 telah memenuhi prosedur yang ditetapkan dari aturan keamanan dan operasi pemeliharaan pesawat yang berlaku," pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini