Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian (depan) tengah memadamkan Karhutla di lahan gambut Desa Sungai Besar Kecamatan Matan Hilir Selatan, Minggu (13/8/2023). (Ist). |
Bersama sejumlah pejabat utama Polres Ketapang, Mangala Agni, BPBD, TNI dan masyarakat peduli api, mereka berjibaku memadamkan api yang melahap lahan gambut tersebut.
Asap pekat akibat Karhutla, membuat upaya pemadaman sedikit terkendala. Meski di tengah asap, Tommy tampak menjadi shooter atau juru tembak selang air yang langsung berhadapan dengan titik api.
"Kita sempat kesulitan dalam mengendalikan titik api di area ini dikarenakan selain cuaca panas yang sangat mendukung munculnya titik api, juga karena tekstur tanah di sini mayoritas gambut sehingga sangat mudah terbakar," ucap Tommy.
Namun demikian, lanjut Tommy, hal itu tidak menyurutkan semangat rekan rekan petugas gabungan dalam melakukan upaya pemadaman.
Tommy mengatakan, personel Polres Ketapang terus berkoordinasi bersama instansi terkait untuk terus melakukan upaya pencegahan serta pemadaman titik api dibeberapa wilayah Ketapang masuk kategori rawan karhutla.
Tommy berujar, pihak gencar upaya preemtif dan preventif melalui himbauan cegah Karhutla secara masif, termasuk memberikan edukasi kepada warga masyarakat melalui bhabinkamtibmas serta melakukan upaya pemadaman apabila titik api sudah terpantau.
"Untuk hari ini terpantau beberapa titik api di area Desa sungai Besar Kecamatan Matan Hilir Selatan, dan sudah kita lakukan upaya pemadaman bersama teman-teman dari Manggala Agni, BPBD, dari Koramil serta dari Masyarakat Peduli Api Desa Sungai Besar," paparnya.
Mengingat Kabupaten Ketapang masih dalam kondisi kemarau, Tommy mengimbau masyarakat untuk tidak membuka hutan dan lahan dengan cara membakar, apalagi di area lahan gambut.
Tommy juga mengajak warga untuk turut andil dalam menjaga lingkungan dari Karhutla, melalui peningkatan kesadaran terhadap dampak buruk dari Karhutla.
"Jika mengetahui titik api di wilayahnya, warga diimbau untuk melaporkan ke Bhabinkamtibmas," pungkasnya.