Gambar ilustrasi. (*) |
Seorang bocah SD berusia 10 tahun mengalami luka serius di bagian kaki setelah diterkam buaya saat sedang berada luar rumahnya yang tergenang air pasang laut.
Pada saat kejadian, bocah tersebut sedang duduk di pelataran rumahnya, melihat kondisi sekitar yang dilanda banjir. Air laut pasang terus naik, menggenangi area rumahnya. Tiba-tiba, dari balik genangan air, seekor buaya muncul dan menyambar kaki korban dengan kecepatan yang sangat mengejutkan.
Korban, yang terkejut oleh serangan mendadak itu, berusaha sekuat tenaga menyelamatkan diri. Dengan reflek, ia menggenggam tiang rumah dan berteriak histeris meminta pertolongan.
"Alhamdulillah masih bisa selamat setelah bapaknya langsung terjun dan berusaha mengusir buaya itu," ujar Ayub, Koordinator SAR Ketapang, saat dikonfirmasi.
Suasana yang awalnya tenang seketika berubah menjadi mencekam. Buaya yang muncul dengan begitu tiba-tiba membuat warga dan keluarga korban panik. Beruntung, ia berhasil selamat meski mengalami luka robek yang cukup serius di kaki kiri dan sedikit di tangannya.
Ia kemudian langsung dilarikan ke Puskesmas terdekat untuk mendapat perawatan medis intensif.
Keberanian sang ayah yang berusaha menghadapi buaya tersebut menjadi kunci keselamatan sang anak. Namun, peristiwa ini menjadi peringatan keras bagi warga sekitar yang tengah menghadapi bencana banjir rob. Di tengah cuaca ekstrem dan air pasang yang tidak menentu, ancaman dari satwa liar seperti buaya semakin nyata.
"Saat ini, Kabupaten Ketapang dan daerah sekitarnya memang tengah dilanda banjir besar akibat tingginya air pasang laut," ujar Ayub.
Pemerintah setempat, melalui SAR dan BPBD, mengimbau warga untuk lebih waspada, terutama menjaga anak-anak agar terhindar dari ancaman bahaya, baik akibat banjir maupun hewan liar yang mungkin muncul ke permukaan.
Ayub menambahkan, insiden ini meninggalkan kekhawatiran di masyarakat. Mengingat bahaya yang mengintai. Tak hanya datang dari bencana alam, tetapi juga dari satwa liar yang berusaha mencari tempat aman saat air pasang meluap.
"Warga diharap tetap waspada dan saling membantu dalam situasi seperti ini," tutup Ayub. (Ndi)