Pertemuan tersebut membahas rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Kalimantan Barat-1 berkapasitas 250 megawatt (MW) di Kecamatan Matan Hilir Selatan.
Proyek strategis nasional hasil kerja sama PLN Indonesia Power dan Danantara Indonesia ini masuk dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.
“Pembangunan PLTGU Kalbar-1 adalah langkah nyata mewujudkan visi pembangunan berkeadilan untuk Ketapang yang maju dan mandiri, terutama dalam penyediaan energi listrik yang stabil, andal, dan berkelanjutan,” ujar Alex.
Bupati menambahkan, kehadiran pembangkit ini akan membawa dampak ekonomi yang luas, mulai dari penciptaan lapangan kerja hingga peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami berharap PLTGU Kalbar-1 dapat beroperasi, sehingga seluruh wilayah Ketapang dapat menikmati pasokan listrik yang lebih kuat dan merata,” ucap Alexander.
Vice President Pre-Construction PLN Indonesia Power Aswindo menjelaskan, PLTGU Kalbar-1 akan menjadi tulang punggung pasokan listrik di Kalimantan Barat, sekaligus melengkapi sistem transmisi tegangan tinggi 150 kilovolt (kV) yang menghubungkan jalur Kendawangan – Sukamara – Ketapang.
“Kami berkomitmen melaksanakan proyek dengan memperhatikan aspek sosial, hukum, dan lingkungan,” ujarnya.
Aswindo memaparkan, proyek saat ini memasuki tahap penyusunan dokumen perencanaan dan studi kelayakan, mencakup pembangunan turbin gas dan uap, sistem pendingin, tangki bahan bakar, serta fasilitas pendukung lainnya. (Ad)