Banjir yang disebabkan hujan deras beberapa hari terakhir menggenangi jalan sepanjang 500 meter dengan kedalaman mencapai 1,5 hingga 2 meter.
Menurut Jumarlan (34), seorang pemuda Dusun Sepahan, Desa Sungai Kelik, banjir ini menyulitkan warga, terutama anak-anak sekolah.
"Kami harus mengandalkan sampan untuk menyeberang. Biaya untuk satu motor mencapai Rp10 ribu," ujar Jumar.
Akibatnya, akses ke sejumlah desa seperti Ulak Medang, Sepahan, Muara Kayong, Makmur Abadi, dan Tanjungpura terganggu. Masyarakat kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, baik untuk keperluan pendidikan maupun perekonomian.
Jumar mengaku, sebelumnya, jalan tersebut sempat ditimbun melalui program CSR perusahaan sekitar, namun hasilnya tidak bertahan lama. Saat musim hujan, jalan kembali terendam dan memutus akses transportasi darat.
Warga setempat meminta Pemda Ketapang untuk segera memperbaiki kondisi ini dengan meninggikan jalan agar tidak terendam lagi saat hujan deras.
"Kami harap ada solusi jangka panjang agar akses kami tidak terhambat," pungkasnya. (Ndi)