Gambar ilustrasi. (*) |
Hampir seminggu pasca kejadian, kasus ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Hingga kini polisi masih menunggu hasil otopsi dari tim forensik.
Kapolres Ketapang AKBP Setiadi menyampaikan bahwa proses penyelidikan terus dilakukan.
"Masih menunggu hasil otopsi dari dokter forensik, ada beberapa organ yang harus di kirim ke Labfor Jakarta, sehingga perlu waktu," ungkap Kapolres saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (3/12/2024).
Baca juga : Keluarga Curiga Kepala Desa Karya Mukti Dibunuh, Polisi Investigasi Penyebab Kematian
Awalnya, istri korban mengungkapkan bahwa Andri meninggal karena gantung diri. Namun, pihak keluarga mulai meragukan pengakuan tersebut.
Sebelumnya, Heri Yunanda (42), abang kandung Andri, merasa ada kejanggalan dalam penemuan jenazah adiknya.
“Jika benar gantung diri, seharusnya bekas jeratan ada di bagian atas leher, bukan di tengah seperti yang ditemukan,” kata Heri dengan penuh keraguan.
Ia juga mencurigai bahwa ayunan besi anak yang digunakan untuk gantung diri tidak sesuai dengan tinggi tubuh adiknya.
Heri menilai sikap istri korban sangat tidak biasa. Dalam situasi seperti itu, istri akan panik dan meminta bantuan tetangga.
"Tapi dia justru menurunkan suaminya sendiri dan membawanya ke kamar," lanjut Heri.
Selama ini, menurut Heri, Andri dikenal sebagai sosok yang kuat dan tidak pernah menunjukkan tanda-tanda masalah, baik di desa maupun dalam keluarga.
"Dia bukan tipe orang yang akan memilih bunuh diri. Jika ada masalah, dia pasti akan menyelesaikannya," tegas Heri.
Dengan bukti-bukti dan kecurigaan yang terus berkembang, keluarga korban berharap polisi segera mengungkap kebenaran di balik kematian yang penuh tanda tanya tersebut. (Ndi)