Foto ilustrasi. (*) |
Putra (28), salah seorang warga Ketapang, mengungkapkan rasa kesalnya. Menurutnya, pemadaman listrik yang terjadi mendadak dan berlangsung lama sangat mengganggu. Terlebih saat itu dia mendengar informasi melalui akun media sosial PLN bahwa masalah terjadi di mesin pembangkit.
“PLN pernah berjanji dengan adanya SUTT, listrik tidak akan padam lagi, tapi kenyataannya seperti ini,” ujar Putra, Selasa (24/12/2024).
Sebagai umat Kristiani, Putra merasa cemas jika pemadaman listrik terus berlanjut hingga malam Natal.
“Kami khawatir, jangan sampai saat ibadah malam Natal listrik tiba-tiba padam. PLN seharusnya sudah siaga, inikan momen besar,” tambahnya.
Yoga (25), warga lainnya, juga mengeluhkan pelayanan PLN yang dinilai semakin buruk. Menurutnya, pemadaman yang terjadi tidak jelas penyebabnya.
“Tidak ada badai petir atau cuaca buruk, tapi listrik bisa mati lama. Apakah ini sistem yang error atau human error?” ujarnya.
Yoga juga mengkhawatirkan risiko kebakaran akibat pemadaman yang bisa memicu arus pendek.Sebagian besar pelanggan PLN Ketapang, kata Yoga, menggunakan listrik prabayar dan tidak ada yang menunggak pembayaran. Karena itu, dia berharap manajemen PLN pusat dapat mengevaluasi kinerja PLN Ketapang lebih serius.
"Kami sebagai pelanggan berharap PLN mampu memastikan pasokan listrik yang stabil menjelang hari raya, agar perayaan Natal dan Tahun Baru dapat berjalan lancar tanpa gangguan," harap Yoga.
Menanggapi kelurahan warga, pihak PLN UP3 Ketapang dalam keterangan tertulisnya menyampaikan, pemadaman listrik ini akibat dari adanya kendala pada masin pembangkit tanpa merincikan lokasi pembangkit dan penyebab lainya.
"Kami informasikan saat ini sedang ada kendala di mesin pembangkit, sehingga menyebabkan beberapa lokasi terkena dampak padam. Petugas sedang melakukan proses penormalan bertahap," tulis Rahmad petugas PLN Ketapang. (Ndi)