Sejumlah warga menyegel kantor Desa Kalimantan, Kecamatan Manis Mata, Kabupaten Ketapang, Kamis (30/1/2025). (ist) |
Puluhan warga menutup pintu kantor desa menggunakan papan kayu dan menempelkan tulisan bertuliskan, “Kantor Kepala Desa Kalimantan Disigil Masyarakat Desa Kalimantan”.
Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap dugaan ketidaktransparanan Kepala Desa (Kades) dalam mengelola anggaran dana desa.
Salah satu warga, Awas Alibaba, menjelaskan aksi penyegelan dilakukan karena warga menuntut Kades Kalimantan untuk lebih terbuka dalam mengelola dan menggunakan anggaran desa.
“Kami menuntut Kades Kalimantan agar transparan kepada masyarakat dalam menggunakan anggaran desa,” tegasnya, Jumat (31/1/2025).
Awas menceritakan, aksi ini dipicu oleh ketidakhadiran Kades dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam pertemuan yang dijadwalkan dengan warga.
“Kami sudah mengundang Kades, BPD, dan Forkompimcam untuk rapat terkait penggunaan anggaran desa. Namun, Kades dan BPD tidak hadir. Menurut informasi, mereka sedang berada di Kalimantan Tengah. Spontan, kami langsung melakukan aksi ini,” ujarnya.
Warga berharap tuntutan mereka segera dipenuhi. Mereka meminta Kades memberikan penjelasan rinci tentang penggunaan dana desa.
“Kantor desa ini tidak akan kami buka sebelum tuntutan kami dipenuhi. Kami juga meminta pemerintah kabupaten turun tangan menyelesaikan persoalan ini,” tegas Awas.
Kades: Penutupan Kantor Hambat Pelayanan
Menanggapi aksi warga, Kades Kalimantan, Ansel, meminta masyarakat untuk tidak menutup kantor desa karena akan menghambat pelayanan publik.
“Penutupan kantor desa menyalahi aturan dan akan membuat pelayanan publik terhambat,” ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan.
Ansel menegaskan bahwa pengelolaan anggaran dana desa selama ini telah dilakukan sesuai aturan. Ia mengimbau warga yang merasa tidak puas untuk melaporkan temuan mereka ke instansi terkait.
“Apabila ada dugaan penyelewengan, silakan laporkan ke BPD, camat, atau inspektorat. Semua sudah kami lakukan sesuai prosedur. Informasinya bisa dilihat di Facebook Pemdes Kalimantan dan papan infografis. Musdes dan Musrenbang juga sudah kami lakukan,” jelasnya. (Ndi)