Pesona Budaya Ketapang, Pemutaran Film 'Muara' dan Pertunjukan Seni yang Memukau

Editor: Agustiandi author photo

Foto bersama komunitas seni Kabupaten Ketapang usai acara pemutaran film bertajuk "Muara"di Seroja Coffe Ketapang, pada Selasa (11/03/2025) malam.  (ist) 
Ketapang (Suara Ketapang) - Dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Ketapang ke-607, Komunitas Serumpun Sinema yang dipimpin Rio Marisa menggelar acara pemutaran film bertajuk "Muara"di Seroja Coffe Ketapang, pada Selasa (11/03/2025) malam. 

Acara ini tak hanya menyajikan tayangan film, tetapi juga dihiasi dengan berbagai pertunjukan seni dan budaya yang memukau.

Malam itu, Sanggar Ale2 memukau penonton dengan tarian tradisional, sementara grup keroncong Lestari 21 menghadirkan alunan musik yang menenangkan. Tak ketinggalan, Teater Sanggar Peranggai, syair gulung oleh Irma Syafitri, serta penampilan spesial alat musik sape dan guzeng dari Sanggar Kepatihan turut meramaikan acara. Puncak kejutan malam itu adalah penampilan Andin KDI, yang berhasil memikat hati penonton.

Ketua Komunitas Serumpun Sinema, Rio Marisa mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk para seniman, sponsor utama Hs68, Seroja Caffe, dan EO Seruin. 

"Tanpa dukungan mereka, acara ini tidak akan berjalan sukses seperti ini," ujarnya.

Film "Muara", yang menjadi pusat perhatian malam itu, bercerita tentang kerinduan seseorang akan kampung halamannya, Ketapang. Dibintangi oleh Andin KDI dan para seniman lokal, film ini didedikasikan khusus untuk memperingati HUT Ketapang ke-607. 

"Film ini adalah bukti cinta kami pada Ketapang dan kami berharap bisa menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan budaya kita," tambah Rio.

Rio juga berharap, momentum HUT Ketapang kali ini bisa menjadi pemicu lahirnya lebih banyak seniman dan budayawan berbakat yang mampu mengharumkan nama Ketapang di kancah nasional, seperti Andin dan Dian yang telah membawa nama Ketapang ke tingkat yang lebih tinggi.

Pemutaran film "Muara" berhasil menyedot perhatian ratusan penonton muda, terutama karena alur ceritanya yang menarik dan penggunaan dialog dalam bahasa Ketapang. Acara ini diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk memperkuat ekosistem perfilman dan budaya di Kabupaten Ketapang, serta menginspirasi generasi muda untuk terus berkarya. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini