Dituduh Mencuri, Anak 13 Tahun Babak Belur Dianiaya Pemilik Warung di Sandai

Editor: Agustiandi author photo

Korban anak yang dituduh mencuri di sebuah warung di Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang, Minggu (1/6/2025) tengah malam. (ist) 

Ketapang (Suara Ketapang) - Seorang anak laki-laki berusia 13 tahun babak diduga akibat penganiayaan oleh pemilik warung. Korban, yang identitasnya belum diketahui, dituduh mencuri minuman kemasan merek Ale-Ale sebelum mengalami kekerasan fisik hingga babak belur. 

Kejadian yang terjadi pada Minggu (1/6/2025) di sebuah desa Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang itu langsung memicu reaksi warga. Beberapa saksi menyatakan, korban seorang santri dari pondok pesantren terdekat. Ia ditemukan dalam kondisi luka-luka. Namun, detail kronologi masih simpang siur.  

Hingga berita ini dipublikasikan, pihak Kepolisian Resor Ketapang belum memberikan konfirmasi resmi. Upaya wartawan untuk menghubungi aparat kepolisian juga belum mendapat tanggapan.  

Di tengah ramainya perbincangan di media sosial, seorang pengguna Instagram dengan akun @tojekkardi memberikan klarifikasi. Dalam unggahan terkait insiden tersebut, ia menyatakan bahwa korban tidak dikeroyok massa, melainkan dipukul oleh pemilik warung.  

"Maaf sebelumnya, ini bukan dikeroyok. Yang mukul orang yang punya warung. Katanya sih curi minuman Ale-Ale. Dia ini anak pondok pesantren dekat situ. Maaf, cuma meluruskan sedikit," tulis akun tersebut.  

Akun lain @herisopian_ali turut meluruskan informasi yang tengah viral tersebut. Ia menjelaskan bahwa yang menganiaya anak tersebut adalah pemilik warung, bukan massa. 

"Anak ini sudah beberapa kali mencuri dan terekam CCTV. yang dicuri rokok dan duit. Bukan Ale-Ale, kejadiannya tengah malam," tulisnya. 

Insiden ini memantik keprihatinan publik, terutama karena melibatkan anak di bawah umur. Sejumlah netizen mempertanyakan tindakan main hakim sendiri jika tuduhan pencurian benar terjadi.  

"Kalau memang ada pencurian, laporkan saja ke polisi. Tidak perlu sampai main fisik, apalagi terhadap anak," komentar salah seorang warganet.  

Sementara itu, masyarakat setempat berharap aparat penegak hukum segera mengusut kasus ini secara transparan untuk memastikan keadilan bagi korban maupun pelaku. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini