![]() |
| Kendaraan melintas di Jalan Arif Rahman Hakim yang tergenang banjir rob pada Senin (10/11/2025). Petugas Damkar dan Satlantas Polres Ketapang mengatur arus lalu lintas. (ist) |
Beberapa ruas jalan utama terendam air, di antaranya Jalan Arif Rahman Hakim di kawasan Jembatan Pawan I hingga Jalan Merdeka. Pantauan di lapangan juga menunjukkan genangan di ruas Jalan Ketapang–Siduk, tepatnya di kilometer 52, Desa Laman Satong Kecamatan Matan Hilir Utara.
Akibat banjir rob tersebut, arus lalu lintas menjadi tersendat. Pengendara terpaksa memperlambat laju kendaraan saat melintas di jalan yang tergenang. Petugas dari BPBD, Damkar, serta Satlantas Polres Ketapang turut dikerahkan untuk mengatur lalu lintas agar tetap lancar dan aman.
Menurut prakirawan BMKG Ketapang, Ashifa Putri, pasang air laut maksimum terjadi sejak empat hari terakhir.
“Berdasarkan prakiraan, besok, Rabu (12/11), masih ada potensi banjir rob di wilayah Ketapang,” ujar Ashifa kepada Suara Ketapang, Selasa (11/11/2025).
Ashifa menambahkan, mulai Kamis, 13 November 2025, pasang air laut diperkirakan mulai menurun sehingga potensi banjir rob juga berangsur surut.
BMKG Ketapang mencatat, ketinggian pasang air laut pada 11 November 2025 mencapai 1,7 meter pada pukul 13.00 WIB. Namun, pada hari-hari berikutnya, tren pasang air laut diprediksi menurun secara bertahap.
"Kemungkinan lusa pasang sudah mulai surut dan potensi banjir rob diprakirakan akan menurun," katanya.
Petugas Damkar BPBD Kabupaten Ketapang, Karyadi menyebut, banyak kendaraan terutama sepeda motor yang terjebak macet karena menerobos banjir rob pada Senin 10 November 2025.
"Kami bersama Satlantas ikut mengatur arus lalu lintas kemarin, banyak motor yang macet memang karena air di jalan lumayan tinggi, ada yang mogok kami bantu dorong," papar Karyadi.
Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi genangan, terutama bagi warga yang tinggal di kawasan pesisir dan rendah di sekitar muara Sungai Pawan. (Ndi)
