Cegah Karhutla dengan Buku Cerita Anak

Editor: Agustiandi author photo
Suasana peluncuran buku cerita anak berjudul ‘Rumbun dan Sahabat Rimba’
Nanga Tayap (Suara Ketapang) - Sinar Mas Agribusiness and Food meluncurkan buku cerita anak berjudul ‘Rumbun dan Sahabat Rimba’ untuk membantu para guru mengedukasi siswa sekolah dasar (SD) mengenai pentingnya upaya mencegah Karhutla (kebakaran hutan dan lahan), terutama di beberapa area yang rentan terjadi karhuta di mana perusahaan beroperasi. Peluncuran buku ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan untuk mencegah dan memerangi karhutla di daerah tersebut.


Anak-anak adalah salah satu kelompok rentan terdampak karhutla. Pada 2019, Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) menyebutkan bahwa terdapat lebih 900 ribu penderita ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) akibat bencana karhutla. Sebagian di antara mereka adalah anak-anak. Selain itu, banyak sekolah terpaksa ditutup dan mengganggu proses belajar siswa. Peristiwa ini juga pernah terjadi sebelumnya pada bencana besar karhutla pada 2015. Selain faktor alam, faktor manusia seperti tidak pedulinya sebagian masyarakat membuang puntung rokok atau membakar lahan sembarang memberikan kontribusi pada bencana karhutla yang terjadi di Indonesia.

Anak-anak selain perlu dilindungi juga perlu diberikan edukasi agar dapat mengingatkan orang di sekitarnya untuk menghindari kebiasaan yang dapat menyebabkan karhutla. Perusahaan juga berharap bahwa orang dewasa dapat mengajarkan para generasi penerus melalui ‘Rumbun dan Sahabat Rimba’ untuk tidak membakar sembarangan. Acara peluncuran buku ini berlangsung selama setengah hari bersama para siswa SD kelas 4,5,6 dari tujuh sekolah di Kabupaten Ketapang.

"Anak-anak adalah calon pemimpin bagi masyarakat di masa yang akan datang. Apa yang telah mereka pelajari saat ini melalui ‘Rumbun dan Sahabat Rimba’, akan mereka bawa ketika dewasa kelak. Saya harap, mereka dapat menjadi inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya untuk berubah menjadi lebih baik khususnya menghilangkan kebiasan membakar lahan”, jelas Susanto Yang, CEO Sinar Mas Agribusiness and Food Kalimantan Barat.

Perusahaan bersama dinas pendidikan setempat dan para guru bekerjasama dengan erat untuk memberikan edukasi yang dapat diterima dan dipahami di tingkat pendidikan dasar dengan mudah. Melalui karakter utama si Rimbun, buku ini mengajak generasi muda Indonesia untuk memahami materi dengan cara yang menyenangkan. Perusahaan berharap dapat membantu para guru menyediakan media edukasi yang efektif dan menyenangkan bagi peserta didik.

“Mengajar anak-anak di tingkat sekolah dasar perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan agar mudah diingat. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para guru dan kami di dinas pendidikan untuk menghadirkan edukasi pencegahan karhutla bagi mereka. Kehadiran ‘Rumbun dan Sahabat Rimba’ telah membantu kami untuk mengedukasi para peserta didik,” jelas Kadarudin, Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Nanga Tayap.

Perusahaan juga bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait untuk mendistribusikan buku ini di sekitar area operasional perusahaan, agar semakin banyak anak di Ketapang dapat belajar bagaimana mencegah karhutla. Kelompok Masyarakat Siaga Api (MSA) juga akan menjadi bagian penting dalam distribusi informasi ini di setiap desa.

Peluncuran buku ini merupakan kelanjutan dari inisiatif perusahaan dalam merespon cepat dan mencegah karhutla. Sejak kebijakan nihil bakar (zero burning policy) diluncurkan perusahaan pada 1997, aktivitas nihil bakar telah diterapkan di seluruh area operasional perusahaan. Upaya ini juga diperluas ke masyarakat di sekitar area operasional perusahaan melalui berbagai rangkaian program seperti Desa Makmur Peduli Api (DMPA) yang diluncurkan sejak tahun 2016. (R)

Share:
Komentar

Berita Terkini