 |
| Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ketapang Rustami (foto : Acik Sa'ad) |
"Total hasil pemeriksaan rapid test reaktif di Kabupaten Ketapang berjumlah 12 orang," ungkap Juru bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ketapang Rustami, Sabtu (18/4/2020) siang.
Sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ketapang, 12 orang yang reaktif Covid-19 tersebar di empat kecamatan yakni di Kecamatan Benua Kayong tujuh orang, Delta Pawan tiga orang, Nanga Tayap satu orang dan Kecamatan Marau satu orang.
Rustami memaparkan, pada tanggal 17 April 2020, tim Dinkes Puskesmas Marau melakukan pemeriksaan rapid test yang kedua yang menyasar 66 orang di Kecamatan Marau. Dari hasil test tersebut satu orang ibu rumah tangga berusia 57 tahun warga Desa Suka Karya Kecamatan Marau dinyatakan reaktif Covid-19.
"Pasien akan diberangkatkan sore ini menuju rumah singgah. Kemudian keluarga dari ibu tersebut sebanyak tujuh orang juga dilakukan pemeriksaan rapid test, hasil non-reaktif semuanya," ucap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang itu.
Perlu diketahui hasil pemeriksaan menggunakan rapit test memiliki tingkat keakuratan sekitar 70 persen. Guna mengetahui secara pasti apakah pasien tersebut benar-benar positif Covid-19, gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ketapang masih menunggu hasil tes Polymerase Chain Reaction (PCR) sembari mengisolasi pasien di rumah singgah Covid-19 Kabupaten Ketapang.
Seusai data Posko Covid-19 Kabupaten Ketapang per 18 April 2020, Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 297 orang, sementara Pasien Dengan Pengawasan (PDP) berjumlah 25 orang, sedangkan positif Covid-19 satu orang dan meninggal dunia dua orang.
"Dengan melihat dan memperhatikan perkembangan update data covid-19 secara keseluruhan di Kabupaten Ketapang yang mengalami peningkatan dalam dua hari terakhir, maka kami mohon seluruh masyarakat Kabupaten Ketapang untuk memberikan perhatian khusus terhadap peraturan maupun himbauan yang telah disampaikan oleh pemerintah daerah melalui media masa maupun media elektronik," pungkas Rustami. (Ndi)
