Bupati Ketapang Martin Rantan diberikan kalung selamat datang
Ketapang (Suara Ketapang) - Mengawali
Kunker (Kunjungan Kerja) nya kali ini ke bebarapa daerah dan kecamatan, Bupati
Martin Rantan, SH.,M.Sos dan Wakil Bupati Drs. H. Suprapto S beserta rombongan,
menjadikan Desa Simpang Tiga Sembelangaan Kecamatan Nanga Tayap sebagai tempat
awal persinggahan, pada Senin (24/8/20).Sedianya, kunker tersebut dilaksanakan
di Kecamatan Nanga Tayap - Kecamatan Sandai - Kecamatan Simpang Hulu - Simpang
Dua.
Dalam kesempatan tersebut Bupati
menyempatkan diri berdialog dan memberikan pertanyaan kepada masyarakat Desa
Simpang Tiga Sembelangaan:
"Apa sebabnya Bupati dan Wakil
Bupati, disamping pakai mobil, juga membawa motor di belakangnya yang
diperuntukkan khusus melewati jalan ini? Ape sebab Bupati dan Wakil Bupati akan
melewati jalan ini, dari Sembelangaan sampai ke Sandai menggunakan sepeda
motor? " Tanya Bupati.
"Supaye merasekan jalan."
Jawab salah satu warga.
"Betul, karena setelah ini motor
saya turunkan dan akan naik motor ke Pangkalan Teluk!" Kata Bupati
menimpali.
Menurut Bupati, kehadiran dirinya
bersama Wakil Bupati didampingi oleh Assisten Sekda, para Kepala Bagian di
Lingkup Sekretariat Daerah Ketapang kali ini memang ingin merasakan kondisi
jalan, sebab kedepan telah direncanakan, jalan di Sembelangaan ini sampai ke
Sandai akan dikoneksikan dengan jalan Sungai Awan - Tanjung Pura, Tanjung Pura
- Ulak Medang - Tanah Merah. Dan jalan ini, menurut Bupati lagi akan digunakan
untuk masyarakat Pantai Pawan.
Di sela-sela sambutannya Bupati menepis
adanya isyu tak sedap, rumor dusta, hoax bahwa Bupati sedang melakukan pawai.
Bupati menjelaskan bahwa dirinya dan wakilnya bukan sedang berpawai, akan
tetapi sedang melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai kepala daerah dan wakil
kepala daerah Kabupaten Ketapang.
"Saya, Martin Rantan, SH.,M.Sos.
dan Drs. H. Suprapto S masih menjabat sebagai Bupati dan wakil Bupati Ketapang,
yang kami lakukan dalam rangka kunjungan kerja, melaksanakan tugas negara.
Bukan sebagai bacalon, tidak ada embel-embel partai, dan lain sebagainya."
Jelas Bupati.
Lanjutnya, "Dan bukan hanya kali
ini saya berkunjung ke daerah-daerah. Pakai Sepeda motor ke daerah-daerah
seperti ini sudah biasa, bahkan menggunakan sepit (baca: speed boat) seperti ke
Hulu Sungai juga sudah biasa." Jelas Bupati.
Bupati juga menyampaikan kepada hadirin,
mengingatkan agar tidak terprovokasi dengan ulah oknum yang ingin agar
persatuan dan kesatuan dengan tidak memandang SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar
golongan) di Kabupaten Ketapang ini pecah. Menurutnya, dibenarkan secara
konstitusional siapapun menjadi pemimpin di Kabupaten Ketapang ini.
Dikatakan Bupati, Ketapang pernah
dipimpin oleh berbagai etnis dan agama namun bukan menjadi persoalan bagi
masyarakat Kabupaten Ketapang.
"Ketapang pernah dipimpin oleh
Letkol M. Thohir dari etnis Madura. Ketapang tidak boleh dipimpin oleh etnis
madura? Tidak ada masyarakat Ketapang yang komplain, belum pernah saya
mendengar."! Tegas Bupati.
Lanjut Bupati, " Ketapang pernah
juga dipimpin oleh etnis jawa, tercatat di memori saya, Pak Zainal Arifin,
sesudah itu Pak Suharnadi."
Lebih lanjut, " Ketapang pernah
dipimpin etnis Melayu, Pak Moerkes; Etnis dayak, Pak Denggol; Pak Hendrikus
menggantikan Pak Morkes dan saya Martin Rantan menggantikan Pak
Hendrikus!"
Bupati berharap peran serta masyarakat
Desa Simpang Tiga Sembelangaan khususnya dan Nanga Tayap umumnya agar rencana
pembangunan jalan masyarakat Pantai Pawan sebagaimana penjelasan di atas dapat
dianjutkan dan segera terealisasikan. (Humpro Pemkab Ketapang).