Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ketapang, Heroninus Tanam. |
Ketua harian gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Ketapang Heronimus Tanam mengakui, serapan anggaran tersebut masih belum maksimal lantaran terkendala diadministrasi.
"(Serapan anggaran) untuk bidang kesehatan sampai Oktober 2020 mencapai 58,74 persen. Bidang sosial dan ekonomi 37,4 persen. Jadi total Keseluruhan serapan anggaran Covid-19 Kabupaten Ketapang mencapai 40,94 persen," Papar Heronimus Tanam saat konferensi pers di ruang rapat kantor bupati Ketapang, Selasa (17/11/2020) pagi.
Heronimus tanam mengatakan, bidang sosial dan ekonomi menjadi penyumbang keterlambatan penyerapan anggaran.
"Salah satu contoh misalnya Dinas Sosial mau menyalurkan bantuan beras. Karena cuaca tidak memungkinkan jadi terlambat. Contoh juga, bantuan mahasiswa, sudah dua kali kita laksanakan, secara fisik kita sudah penuhi, tapi pembayarannya belum, baru tahap pertama, tahap kedua dan ketiga belum. Itu berpengaruh terhadap persentase serapan anggaran," jelas Tanam.
"Contoh lain, di dinas kesehatan, pembelian barang. Barang sudah datang namun pembayarannya kemudian. Serapan anggaran yang dihitung itu realisasi pembayaran. Ini sudah memasuki akhir tahun, harapan kami semua pembayaran sudah terselesaikan," sambung Taham.
Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten ketapang saat menggelar konferensi pers di ruang rapat Kantor Bupati Ketapang, Selasa (17/11/2020) pagi. |
"Bidang ekonomi, terdiri dari beberapa OPD terkait. Salahsatunya BPBD, Dinas Pertanian, Dinas PUTR dan lain-lain dengan tupoksinya masing-masing. Salah satu contoh dinas PUTR membangun sarana untuk isolasi, jalan ke tempat isolasi dan segala macam," paparnya.
"Sementara di bidang sosial yang mencakup pemberian bantuan warga tidak mampu yang terdampak Covid-19 dan bantuan kepada mahasiswa," sambungnya.
Heroninus Tanam menjelaskan, dari beberapa sektor kegiatan tersebut, anggaran terbesar yang dialokasikan adalah dibidang kesehatan Rp65,9 miliar. Bidang sosial 33,85 miliar dan bidang Ekonomi 6,7 miliar. (Ndi).