Martin Rantan Nyoblos di TPS 11 Kelurahan Mulia Baru, Targetkan Kemenangan 47 Persen

Editor: Agustiandi author photo

Bupati Ketapang Martin Rantan bersama istri dan dua putrinya saat memberikan hak suaranya di TPS 11 Kelurahan Mulia Baru Kecamatan Delta Pawan.
Ketapang (Suara Ketapang) - Bupati Ketapang Martin Rantan memberikan hak pilihnya di TPS 11, Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Ketapang, Kelurahan Mulia Baru, Kecamatan Delta Pawan. Calon petahana itu datang ke TPS bersama istrinya Elisabeth Betty Martin serta dua putrinya, sekitar pukul 09:45 WIB.


Sesaat setelah tiba di TPS, petugas langsung mengecek suhu tubuhnya dan memberikan sarung tangan plastik demi menerapkan protokol kesehatan. 


Kepada awak media, Martin mengaku optimis menang dalam perhelatan Pilkada Kabupaten Ketapang 2020. Ia menargetkan kenangan 42 sampai 47 persen. 


"Kalau bisa diatas itu artinya sebuah hal yang luar biasa. Kita harus optimis mampu mengunggulkan paslon lain," ucap Martin, usai mencoblos, Rabu (9/12/2020). 


Kendati demikian, ia menghimbau seluruh masyarakat harus menerima hasil Pilkada secara legowo siapapun nanti pemenangnya. Dirinya pun menegaskan siap menang dan siap pula menerima kekalahan. 


"Siapa yang kalah tidak sakit hati, siapa yang menang tidak membusungkan dada, kemenangan itu adalah kemenangan rakyat Ketapang dalam menentukan pilihannya, harus bersatu kembali untuk membangun Ketapang," ucap Martin. 


"Menjadi seorang politisi, tidak boleh hanya siap menang, tapi harus juga siap kalah, tahun 2010 saya pernah mengalami kekalahan saat menjadi wakil bupati, tetapi pada tahun 2015 menang dan hari ini optimis untuk menang kembali," sambungnya. 


Sebagai bupati dan sebagai Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten ketapang, Martin Rantan mengimbau seluruh masyarakat dan penyelenggara Pilkada untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. 


"Saya mengimbau seluruh masyarakat yang datang ke TPS untuk tetap menerapkan protokol kesehatan, saya juga mengimbau juga kepada seluruh masyarakat agar jangan Golput," kata Martin.


Menurut Martin, jika warga banyak yang tidak memberikan hak pilihnya, maka partisipasi pemilih rendah dibawah 50 persen, Pilkada bisa diulang.


"Yang rugi itu kita semua, karena saya sebagai bupati sudah memberikan hibah kepada penyelanggara Pilkada baik KPU dan Bawaslu, kepada kepolisian dan TNI angkatan darat diatas Rp70 miliar, jadi kalau sampai ini gagal, diulang, kita yang rugi, kita belanja sekian banyak menghabiskan uang tapi tidak ada hasilnya," tuturnya.


"Oleh sebab itu saya mengimbau partisipasi pemilih agar maksimal, tidak golput sehingga pemilihan ini menjadi Pilkada yang sukses dan dapat diakui hasilnya," pungkasnya. (Ndi).


Share:
Komentar

Berita Terkini