Hari Listrik Nasional, 74 Desa di Ketapang dan KKU Belum Nikmati Listrik Negara

Editor: Agustiandi author photo

Ilustrasi.
Ketapang (Suara Ketapang) - Hari listrik nasional yang diperingati setiap 27 Oktober tidak sepenuhnya dirasakan masyarakat. Pasalnya hingga kini masih ada 74 desa yang berada di Kabupaten Ketapang dan Kayong Utara belum dialiri listrik negara.

Berdasarkan catatan PLN UP3 Ketapang, dari 74 desa tersebut, 6 desa diantaranya berada di Kabupaten Kayong Utara dan 68 desa di Kabupaten Ketapang.

"Se Kalbar itu mungkin lebih dari 450 desa yang belum teraliri listrik, tidak hanya di Ketapang dan Kayong Utara, secara provisi cukup banyak desa-desa yang belum," ujar Manager PLN UP3 Ketapang Sanggam Robaga Parsaoran Sinaga saat dikonfirmasi, Selasa (26/10/2021).

Sanggam menjelaskan, satu di antara faktor penyebab masalah tersebut adalah investasi yang cukup besar. Untuk melistriki seluruh desa, PLN membutuhkan dana besar, sementara keuangan negara terbatas.

"Pemasangan tiang, kemudian jaringan tegangan menengah, terus juga jaringan tegangan rendah, untuk daerah yang isolated perlu kita siapkan pembangkit," paparnya. 

Keterbatasan dana dibarengi pandemi saat ini membuat PLN harus melakukan prioritas dan membangun secara bertahap. 

"Apalagi saat pandemi ini, dana pemerintah sangat terbatas karena banyak difokuskan untuk penanggulangan Covid-19," tandasnya.

Kendati demikian, pihaknya terus berupaya melakukan pembangunan agar desa-desa khususnya di daerah perhuluan dapat menikmati listrik PLN. 

"Beberapa desa saat ini sudah on progres tetap kita laksanakan, seperti Batu Sedau, kemudian di Kalimantan, Kualan Hilir sudah dilaksanakan, beberapa desa lagi yang sudah kita jalankan," paparnya.

Sanggam menambahkan, sesuai roadmap yang dimiliki PLN, tol listrik yang membentang dari Kalteng ke Kalbar yang kini masih dalam tahap pembangunan akan mempermudah dalam penyambungan listrik di desa-desa yang kini belum memilki listrik. 

"Kita sudah ada roadmap untuk menyalakan di desa-desa mulai 2022, 2023, 2024 dan semoga itu seiring dengan rencana kita untuk bisa menghubungkan sistem kelistrikan yang saat ini masih isolated sehingga akan mempermudah penyambungan listrik kepada masyarakat," terangnya.

Sebelumnya, salah seorang warga Dusun Sumber Rejo Desa Sandai Kecamatan Sandai, Mbah Rusdianto sangat menyesalkan perlakuan negara kepada mereka. Negara melalui PLN seakan tak adil, disaat kota terang benderang dengan gemerlap lampu, masih ada desa yang hingga kini sama sekali belum pernah merasa listrik negara. 

"Indonesia merdeka sudah 76 tahun, tapi kami di sini belum merdeka, kami juga mau merdeka, ingin merasakan seperti daerah lain, masa di Menyumbung sana masuk disini nggak masuk," kesalnya.

"Menyumbung yang jauh di sana masuk, Sumber Rejo hanya 16 kilometer saja dari simpang, hingga kini belum merasakan listrik negara," pungkasnya. (Ndi)

Share:
Komentar

Berita Terkini