Foto ilustrasi. (*) |
Peristiwa mengerikan itu terjadi di sebuah rumah di Perumahan Karyawan Perusahaan Perkebunan Sawit, Desa Danau Buntar.
Saat itu orang tua korban tengah berjualan durian di sekitar perumahan, sementara anak bungsunya yang baru berusia 3 tahun dititipkan kepada kakak kandungnya, MR (19 tahun) di rumah.
Namun, tak ada yang menyangka bahwa titipan tersebut berujung pada bencana. Saat orang tua korban pulang ke rumah sekitar pukul 23.00 WIB, mereka mendapati rumah dalam kondisi mengenaskan.
Tetesan darah menggenang di lantai. Yang lebih mengerikan, anak bungsu mereka sudah tak ada di tempat. Kegelisahan semakin memuncak saat orang tua korban tidak menemukan jejak sang anak di rumah.
Mereka segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak keamanan perusahaan. Kemudian melanjutkan laporan ke Polsek Kendawangan.
Pencarian pun dimulai, namun jawaban dari terduga pelaku, KK (21 tahun), kakak tertua korban, justru semakin menambah ketegangan.
Saat ditanya tentang keberadaan adik kandungnya, KK mengaku telah membuang korban, namun tidak memberi petunjuk lebih lanjut mengenai tempat pembuangannya.
Dari keterangan yang diperoleh, terungkap bahwa KK sebelumnya sempat mencoba menganiaya adiknya. Namun, usaha tersebut berhasil digagalkan oleh saudara lain. Pada malam itu, saat kesempatan terbuka, KK diduga membawa adiknya tanpa sepengetahuan saudaranya yang lain, meninggalkan rumah dengan niat mengerikan.
Upaya pencarian semakin tegang. Tim gabungan dari Polsek Kendawangan, satpam perusahaan dan warga sekitar bekerja tanpa kenal lelah.
Setelah lebih dari satu setengah jam, harapan itu akhirnya terjawab dengan penemuan yang sangat mengerikan. Pada pukul 01.30 WIB, Kamis dini hari, korban ditemukan terbungkus dalam karung di tempat pembuangan sampah, tak jauh dari perumahan.
Keadaan korban sangat mengenaskan, kepala korban terlepas dari tubuhnya, menambah kesedihan dan keterkejutan seluruh pihak yang terlibat.
Kapolres Ketapang, AKBP Setiadi menjelaskan bahwa terduga pelaku, KK, telah diamankan di Mapolsek Kendawangan.
Polisi juga mengamankan sebuah pisau alat panen sawit. Benda tajam itu diakui oleh pelaku sebagai alat untuk menghilangkan nyawa adik kandungnya.
Penyidik Polsek Kendawangan akan menggali lebih dalam motif kejadian ini, termasuk keterangan yang menyebutkan bahwa KK diketahui mengalami gangguan jiwa.
“Insiden ini sangat mengerikan dan menyedihkan. Kami mengimbau agar orang tua lebih waspada dan memperhatikan keselamatan anak-anak mereka. Kami juga mengungkapkan belasungkawa yang dalam kepada keluarga korban,” ungkap Kapolres.
Sementara itu, jasad korban telah dibawa ke Puskesmas untuk menjalani visum et repertum dan proses penyelidikan lebih lanjut masih terus dilakukan. (Ndi)