Minyak Goreng Semakin Langka di Ketapang, Kalaupun Ada Harganya 'Selangit'

Editor: Agustiandi author photo

Rak minyak goreng di salah satu Minimarket di pusat Kota Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat kosong. (Suara Kalbar/Agustiandi).
Ketapang (Suara Ketapang) - Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah belum membuat harga minyak goreng stabil di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Malahan harganya kian melambung.

Kondisi ini membuat warga, terlebih ibu rumah tangga menjerit. Rata-rata mereka mengeluh lantaran sulit mendapatkan minyak goreng, kalaupun ada harganya selangit. Kelangkaan minyak goreng tak hanya terjadi di pasar modern, namun juga di pasar tradisional.

Ani (45) salah seorang ibu rumah tangga mengaku, telah keliling di pusat Kabupaten Ketapang hanya untuk membeli minyak goreng. 

"Saya sudah ke supermarket, minimarket, ke toko sembako, keliling rata-rata tidak ada. Akhirnya saya dapat juga di pasar(tradisional), tapi harga yang kemasan 2 liter sampai Rp45 ribu," ujar warga Kelurahan Sampit Kecamatan Delta Pawan itu, Rabu (2/3/2022) malam.

Meski harganya mahal, ia terpaksa tetap membeli. Jika tidak, urusan dapur dirumahnya bisa saja terkendala. Sebab bagi Ani, minyak goreng seakan sudah menjadi benda yang wajib tersedia di dapurnya.

Hal senada juga dikeluhkan Desi (28), warga yang tinggal di Kelurahan Mulia Baru itu juga mengeluhkan hal serupa. Ia bahkan mengaku terpaksa membeli minyak goreng kemasan segara Rp30 ribu perliter.

Baca juga : Simak! Hasil Investigasi Pemda Ketapang Terhadap Kelangkaan Minyak Goreng

"Dua hari lalu, saya malah beli Rp30 ribu, kemasan botol 1 liter Bimoli, udah keliling keliling juga, cuman yang ada di sana, saya tetap beli," akunya, Kamis (3/3/2022).

Salah seorang penjual yang tak mau disebutkan namanya mengaku, untuk mendapatkan minyak sangat sulit, kalaupun ada mereka pun harus membeli dengan harga yang mahal. 

"Ini (minyak goreng kemasan botol ukuran 1 liter) saya ambil harganya Rp27 ribu, mau tidak mau saya jual Rp30 ribu, ini tadi malahan sudah diborong orang," ujar pedagang warung di Kawasan Jalan S. Parman Kota Ketapang itu. 

Warga dan pedagang curiga ada yang tidak beres terhadap situasi ini. Mereka berharap pemerintah maupun satgas pangan mampu dan segara mencari solusi atas kelangkaan minyak goreng di Kabupaten Ketapang.

Untuk diketahui, pemerintah sudah menetapkan harga jual minyak goreng sebesar Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter. HET ini mulai berlaku 1 Februari 2022. (Ndi)


Share:
Komentar

Berita Terkini