Asisten I Setda Kabupaten Ketapang Edy Radiansyah mengakui, kenaikan BBM subsidi pada 3 September, memicu pro dan kontra di tengah masyarakat.
"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk mendukung rakyat dari gejolak harga minyak dunia, Namun keinginan tersebut tidak dapat dilanjutkan, sebab anggaran subsidi dan kompensasi BBM 2022 telah meningkat tiga kali lipat," paparnya.
Menurut Edy, kenaikan harga BBM berdampak luas disegala sektor. Berbagai opini muncul terhadap kenaikan BBM sehingga memicu banyaknya aksi protes yang dilakukan masyarakat.
"Akan tetapi disisi lain, bahwa sesungguhnya kebijakan kenaikan BBM mengandung tujuan untuk mewujudkan rasa keadilan," ujarnya.
Edy menambahkan, pemerintah telah mengantisipasi dampak dari kenaikan harga BBM subsidi tersebut dengan menggelontorkan sejumlah bantuan sosial.
"Maka melalui FGD ini, diharapkan semua bisa menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat, sehingga mengerti serta memahami maksud dari kebijakan pemerintah terkait kenaikan harga BBM," pungkasnya.
FGD ini turut dihadiri pimpinan Forkopimda, kepala Organsiasi Perangkat Daerah dan mahasiswa di Kabupaten Ketapang.