Workshop tersebut menjadi salah satu bukti nyata bukti nyata PT CMI memiliki prinsip dan standar pengelolaan bisnis menuju sebuah usaha yang berkelanjutan (sustainability) ke masa depan yang dilihat dari sektor Lingkungan (Environmental), Sosial (Social) dan Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance).
Prinsip-prinsip ESG ini sangat berkaitan dengan aktivitas yang erat dilakukan sehari-hari dan lazim untuk dilakukan, hanya saja perlu pengemasan yang lebih baik untuk disampaikan kepada investor Perusahaan.
Peserta kegiatan Workshop ESG ini berasal dari seluruh perwakilan departemen PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CMI) dan juga PT Well Harvest Winning Alumina Refinery (WHW).
Kegiatan Workshop ESG dilaksanakan selama satu hari (16 jam) di meeting room Grand Zuri Ketapang. Adapun workshop tersebut terbagi menjadi 3 sesi, yaitu ESG for non-ESG, Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Model Perhitungan Emisi GRK.
Sesi pertama ESG for non-ESG dipandu oleh Bapak Dicky Nugraha (Manager ESG Transformation), secara umum membahas peran penting dari ESG dalam sebuah perusahaan, bentuk dari framework Sustainability Harita Bauxite, dan Roadmap Sustainability dari Harita Bauxite.
Sesi kedua Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dipandu oleh Bapak Muhammad Iqbal (Climate Change Senior Specialist), secara umum membahas perihal GRK yang menyebabkan pemanasan global dan perubahan iklim, identifikasi GRK dan sektor yang menghasilkan emisi GRK, konsep pajak karbon dan climate journey, dan konsep kegiatan pengurangan emisi GRK.
Sesi ketiga Model Perhitungan Emisi GRK masih dipandu oleh Bapak Iqbal membahas model untuk memetakan sumber-sumber GRK dan juga mengkuantifikasikan emisi GRK yang sudah tercatat tersebut hingga diolah menjadi dashboard emisi GRK.
Manager ESG Transformation Dicky Nugraha mengatakan, output dari kegiatan Workshop ESG ini adalah para peserta mengidentifikasi tiga inisiatif ESG yang bisa dilakukan sesuai dengan jabatan saat ini.
"Dengan tujuan utama adalah efisiensi sumberdaya yang dibutuhkan oleh perusahaan yang akan berdampak baik, secara langsung maupun tidak langsung, pada kondisi finansial perusahaan dan perubahan iklim," ujarnya.