Jangan Kasih Kendor, Pastikan Api Benar-benar Padam

Editor: Agustiandi author photo

Petugas gabungan melakukan penyapuan bara api serta pembahasan guna menghilangkan kepulan asap serta untuk mendinginkan panas sehingga api benar-benar padam, di area gambut Desa Sungai Pelang Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang, Kamis (7/9/2023). (Ist)
Ketapang (Suara Ketapang) - Kepala Seksi Wilayah II Pontianak Balai PPI wilayah Kalimantan selaku Koordinator Manggala Agni Provinsi Kalimantan Barat, Sahat Irawan Manik, didampingi oleh Kepala Daerah operasi Manggala Agni Kalimantan X Ketapang melakukan Kunjungan Kerja sekaligus Pemantauan Lapangan Terkait kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Ketapang, Kamis (7/9/2023).

Berdasarkan sumber data sipongi.menlhk.go.id, jumlah data hotspot/titik panas yang ada di wilayah Provinsi Kalbar, terhitung dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 8 September 2023 kemarin, sebanyak 52.314 hotspot, dengan titik panas terbanyak di Kabupaten Ketapang 10.697, Hotspot, Kabupaten Sanggau 9.933 Hotspot dan Kabupaten Sintang 5.296 Hotspot.

Adapun total luasan karhutla keseluruhan di Provinsi Kalbar adalah 12.537,57 Ha, 3 (tiga) daerah terbesar yang terdampak akibat karhutla diantaranya Kabupaten Sambas seluas 2.436,01 Ha, Ketapang seluas 2.083,59 Ha, dan Kubu Raya seluas 1.903,45 Ha. 

Dari hasil pengecekan lapangan dan pemantauan dengan menggunakan drone, kebakaran lahan gambut di kecamatan Matan Hilir Selatan tepatnya di Desa Sei. Pelang dan di desa Sei. Besar, setelah diguyur hujan lebat pada tanggal 6 september 2023 ternyata di beberapa lokasi masih ditemukan bara bara api aktif yang masih berpotensi menyebabkan terjadinya kebakaran lanjutan.

Bara-bara api di lahan gambut terletak di dalam tanah yang secara kasat mata tidak terlihat, namun kepulan asapnya cukup tebal, dalam kondisi cuaca kering dan kecepatan angin yang tinggi bukan tidak mungkin akan menimbulkan kebakaran lanjutan, mengingat hamparan dan kesinambungan bahan bakar sangat melimpah.

Sahat Irawan Manik mengatakan, pasca turun hujan kemarin masih ditemukan setidaknya 8 titik Kumpulan bara api yang masih berpotensi mengakibatkan kebakaran lanjutan, sehingga perlu dilakukan kegiatan Mopping up atau penyapuan bara api dengan menghilangkan kepulan asap serta pembasahan untuk mendinginkan panas sehingga api benar benar padam setelah itu baru pemadaman dikatakan selesai dan tuntas.

"Menyikapi hal tersebut Koordinator Manggala Agni Provinsi Kalimantan Barat mengarahkan Kepada Semua Anggota Manggala Agni agar melakukan kegiatan mopping up untuk memastikan bara api yang ada harus benar-benar padam sampai tidak ada lagi kepulan asap, sehingga pemadaman bisa dikatakan tuntas," paparnya.

Di lapangan Koordinator Manggala Agni Provinsi Kalbar juga berkesempatan berkoordinasi langsung dengan Kepala Pelaksana BPBD Ketapang yang sedang memimpin langsung kegiatan pemadaman lanjutan. 

Sejalan dengan arahan koordinator manggala Agni Provinsi Kalbar, Kapala Pelaksana BPBD Ketapang juga mempunyai strategi yang sama, sehingga disepakati besok dan selanjutnya akan dilakukan kegiatan mopping up secara bersama-sama dengan tim satgas gabungan. 

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ketapang Yunifar Purwantoro mengatakan, meski telah turun hujan, petugas gabungan terus melakukan upaya pemadaman hingga tuntas.

“jangan kasih kendor , walaupun sudah turun hujan kami Bersama dengan tim satgas gabungan kabupaten ketapang terus melakukan Upaya pemadaman sampai tuntas, bara api kecil ini lah yang kalau dibiarkan pasti akan mejadi besar , kalau sudah besar penanganannya pasti akan lebih sulit lagi, makanya perlu teknik dan strategi dalam Upaya pemadaman ini supaya kegiatan pemadaman lebih efektif dan efisien," tutur Yunifar.

Yunifar menyampaikan, pihaknya akan segera mengumpulkan tim satgas gabungan untuk mengevaluasi kegiatan penanggulangan Karhutla yang sudah berjalan serta membuat rencana aksi sekaligus memetakan sebaran titik api yang masih berpotensi mengakibatkan kebakaran untuk segera dapat dipadamkan secara tuntas.

Satu lagi tim satgas gabungan yang ditemui langsung di lapangan adalah tim satgas dari Brigade UPT KPH Wilayah Ketapang Selatan.

Kepala KPH Wilayah Ketapang Selatan Kuawadi menyampaikan, pihaknya juga ikut berkontribusi dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla dengan kekuatan anggota inti 10 orang, anggota pendukung 5 orang, dengan beberapa sarpras seperti 1 unit roda empat, 10 unit roda dua, 3 unit mesin waterrex, 60 gulung selang penyalur dan 3 nozel. 

"Untuk wilayah yang kami bantu back up adalah tiga wilayah yang rawan Karhutla yaitu Kecamatan Matan Hilir Selatan dan Kecamatan Matan Hilir Utara," ucapnya 

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan X Ketapang, Rudi Windra Darisman berharap, kejadian kabut asap yang dirasakan selama empat hari sebelumnya membuat masyarakat sadar akan dampak yang diakibatkan oleh kejadian Karhutla yang sangat merugikan kehidupan manusia dan lingkungan, baik langsung ataupun tidak langsung seperti, sekolah sampai diliburkan, warga trans di evakuasi dan di ungsikan, satwa liar keluar dari habitatnya sampai terjadi konflik dengan manusia yang menimbulkan korban luka berat, belum lagi kerugian- kerugian lainnya yang diakibatkan karhutla ini.

“Oleh karena itu kami menghimbau kepada semua lapisan masyarakat stop aktivitas pembersihan lahan dengan menggunakan pembakaran, baik disengaja maupun tidak disengaja yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan, karena dampaknya sangat merugikan kehidupan manusia dan lingkungan”, ujar Rudi.

Dalam rangkaian kunjungan kerja sekaligus pemantauan Karhutla di kabupaten Ketapang, Koordinator Manggala Agni juga berkoordinasi dengan perwakilan pemerintah daerah dalam hal ini wakil bupati Ketapang, koordinator manggala agni melaporkan update kondisi terkini Karhutla di kabupaten Ketapang serta menyampaikan rencana aksi dan strategi penanggulangan Karhutla di Kabupaten Ketapang khususnya yang terjadi di KHG Sungai Pelang dan Sungai Besar yang sudah di sepakati dengan Kepala BPBD Ketapang sebelumnya.  

Koordinator Manggala agni juga mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi tingginya untuk semua pihak yang telah membantu kegiatan penanggulangan karhutla di Kabupaten Ketapang, khususnya kepada tim Satgas gabungan yang dikoordinir oleh pemerintah daerah dalam hal ini BPBD Ketapang.

"Semoga Sinergitas para pihak terkait yang sudah terbangun selama ini semakin baik lagi ke depan sehingga kegiatan -kegiatan pengendalian Karhutla dapat berjalan dengan optimal untuk mewujudkan Ketapang maju menuju Masyarakat Sejahtera dan bebas dari bencana kabut asap," tutup Rudi. (**/Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini