Direstorasi Sejak 5 Tahun Silam, Hutan Desa Pematang Gadung Berhasil Ditanami 94 Ribu Pohon

Editor: Agustiandi author photo

Saat jurnalis tiba di Camp Semai Kahiu Restorasi Sungai Deras Pematang Gadung, Rabu (18/10/2023). Camp ini berada di areal anak sungai Deras (Sungai Kepuluk) Hutan Desa Pematang Gadung, Ketapang. Rumah kayu beratap daun ini dijadikan tempat tinggal petugas YIARI yang melakukan restorasi Sungai Deras Pematang Gadung. (Agustiandi/Suarakalbar.co.id)
Ketapang (Suara Ketapang) - Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) telah menanam bibit pohon sebayak 94.120 yang terhampar pada 181 hektar lahan. Lokasinya berada di kawasan hutan Desa Pematang Gadung, Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang, Kalbar. 

Asisten Koordinator Divisi Restorasi Abdurrahman YIARI Ketapang Abdurrahman mengatakan, proses restorasi dilakukan sejak lima tahun terakhir. Bibit yang disemai terdiri dari 37 spesies. Namun yang paling banyak adalah Syzygium Attenuatum dari famili Myrtaceae atau lebih dikenal dengan nama lokal Pohon Ubah.

YIARI Ketapang memutuskan memilih pohon Ubah untuk ditanam di areal gambut tersebut, sebab sebelum kebakaran besar tahun 2015 silam, hutan di lokasi itu didominasi Pohon Ubah. Terlebih pohon ini menjadi salah satu makanan yang disukai Orangutan.

Seorang ibu tangah merawat pohon yang telah ditanam di areal Hutan Desa Pematang Gadung Ketapang. (Dokumen YIARI Ketapang)
"Jadi kami ingin mengembalikan spesies hutan awal. Kita ingin pulihkan kembali. Dari survei kami, hampir 50 persen Orangutan di sekitar sini memakan tanaman ini," kata Utay, sapaan karibnya saat ditemui di Camp Semai Kahiu, Rabu (18/10/2023). 

Pria berambut putih itu mengatakan, dalam merestorasi hutan di areal anak sungai Deras, mereka bekerja dengan 28 orang. Delapan orang diantaranya perempuan. Masing-masing sudah mempunyai tugas dalam proses mengembalikan areal itu menjadi hijau seperti dulu.

"Perempuan ada delapan orang, dua orang khusus bekerja sebagai koki di dapur, enam orang di lapangan, laki-laki ada 20 orang, kelompok bapak-bapak melakukan pembersihan lahan sebelum penanaman, kalau pembibitan, perawatan dan tanam sisip dilakukan kelompok ibu-ibu," papar pria 54 tahun tersebut.

Pihaknya menargetkan, bakal menanam pohon hingga 1.100 hektar. Sebab semakin banyak pohon yang ditanam, maka bakal semakin baik. Mengingat di lokasi tersebut juga didiami Orangutan yang sejauh ini masih mampu bertahan. 

"Orangutan yang berada di hutan ini diperkirakan sebanyak 50 individu. Ada empat sampai lima individu yang dilepas liarkan, sebagian besar adalah orangutan liar yang berada di hutan ini," ucapnya. (Ndi).

Share:
Komentar

Berita Terkini