![]() |
Warga Perumahan Permata Dalong 3, Kelurahan Sukaharja, Kecamatan Delta Pawan memeriksa jendela rumahnya yang baru saja disatroni maling, Jumat (3/11/2023). (Ist) |
Warga mengaku, dalam dua bulan terakhir ini, sedikitnya 20 buah rumah yang telah menjadi korban pembobolan. Sejumlah barang yang menjadi incaran adalah barang elektronik, hingga tabung gas LPG.
"Sudah sangat sering terjadi, ini membuat warga resah, yang menjadi target maling rumah yang ditinggal pemiliknya," ujar Rossi Julizar, Ketua RT 49 Kelurahan Sukaharja, Jumat (3/11/2023).
Warga Perumahan Permata Dalong 3 itu pun mengaku kesal, meski telah ada tenaga kemananan yang berjaga di komplek perumahan mereka, namun masih kerap disatroni maling.
"Seperti kejadian tadi siang pas hujan deras, satu rumah kena bobol lagi, padahal sudah kite tugaskan penjage keamanan, masih juga kebobolan, pernah kemarin dalam sehari tiga rumah yang dimasuki," ucapnya.
Rossi menyesalkan banyak korban yang enggan melaporkan kejadian ini ke aparat kepolisian, dengan berbagai alasan. Padahal menurutnya membuat laporan ke pihak kepolisian tidaklah sulit tanpa dipungut biaya apapun.
"Yang membuat semakin parah ni, warga kite malas kalau disuruh membuat laporan ke Polsek atau Polres, banyak alasannye, padahal bikin laporan tuh dak dipungut biaya oleh polisi, itu yang bikin susah," ujarnya.
Ardiles Ulfadilah, salah seorang warga Dalong menuturkan, tak hanya di wilayah komplek, aksi pencurian juga kerap menimpa warga yang sedang memancing di Hutan Kota. Seperti pencurian sepeda motor, hingga pembobolan kantin rumah Adat Jawa di jalan Lingkar Kota.
"Ya kalau pencurian ini dak cuma di komplek bang, orang yang mancing di hutan kota juga udah beberapa kali kehilangan motor, terus belum lama ini kantin rumah adat jawa juga di masuki maling dengan banyak barang yang hilang," ceritanya.
Ardiles berharap, agar aparat kepolisian segera menindak lanjuti masalah ini, karena sudah memberikan dampak kecemasan di masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Lingkar Kota.
"Kami semua sangat berharap, pihak kepolisian dapat segera bertindak dengan cara mereka, untuk dapat memberikan perlindungan dan rasa aman kepada warga, entah membuat pos polisi di depan hutan kota, atau meningkatkan patroli di kawasan ini," harapnya
Kasat Reskrim Polres Ketapang AKP Faris Kautsar meminta warga ataupun korban untuk melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.
"Agar masyarakat segera melapor jika menjadi korban atau melihat hal yang mencurigakan," kata Faris.
Selain meminta warga melapor, Faris juga akan memerintahkan anggotanya untuk turun langsung ke lokasi guna merespon informasi dari warga tersebut.
"Polres Ketapang akan segera merespon kejadian ini dan akan berusaha untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat," pungkasnya. (Ndi)