Job Fair yang diselenggarakan di gedung Pancasila Ketapang, Selasa (17/12/2024). (Suarakalbar.co.id/Agustiandi) |
Job Fair yang diinisiasi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang ini menjadi upaya nyata untuk menurunkan tingkat pengangguran.
Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Ketapang, Maryadi Asmuie, berharap acara ini menjadi solusi bagi pencari kerja yang memiliki kualifikasi sesuai kebutuhan perusahaan.
“Ini langkah untuk mempertemukan informasi valid tentang lowongan pekerjaan dan mendorong pencari kerja agar menyesuaikan dengan kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan,” ujar Maryadi usai membuka acara.
Job Fair ini menjadi yang pertama kalinya diselenggarakan di Ketapang. Pada 2023, tingkat pengangguran di Kabupaten Ketapang tercatat 6,57 persen. Meski data 2024 belum dirilis, Maryadi optimis ada penurunan angka pengangguran dengan adanya acara ini.
Melihat antusiasme yang tinggi dari para pencari kerja, Maryadi berharap, ke depan acara serupa bisa digelar minimal dua kali setahun. Ia juga mengingatkan agar perusahaan tetap memprioritaskan tenaga kerja lokal, selama memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan.
“Kita juga punya Balai Latihan Kerja (BLK) yang siap membekali tenaga kerja lokal dengan keterampilan yang dibutuhkan,” lanjutnya.
Sularno, Kepala Kantor Cabang Sinarmas Ketapang, menyampaikan komitmennya untuk memprioritaskan tenaga kerja lokal. Menurutnya, kualitas warga lokal Ketapang tidak kalah saing dengan pekerja dari luar daerah.
Namun, ia mengungkapkan beberapa tantangan dalam merekrut tenaga kerja lokal, khususnya untuk pekerjaan lapangan di perkebunan kelapa sawit.
"Biasanya mental, mentalnya itu masih kurang ini ya, misalkan, ditempatkan di lokasi yang tidak ada sinyal, itu aja kadang-kadang banyak yang menyerah, seperti itu sih," bebernya.
Sularno menekankan bahwa dunia kerja membutuhkan kesabaran dan proses. Tidak ada karir instan. Semuanya dimulai dari bawah untuk kemudian meniti karier hingga ke puncak jabatan. (Ndi)