Petugas tengah memadamkan kobaran api yang menghanguskan sebuah rumah di Desa Suka Bangun, Ketapang, Senin (23/12/2024) dini hari. (ist) |
Api dengan cepat melahap rumah milik nenek Agustana. Mengancam nyawa sang pemilik yang terjebak dalam kobaran api.
Di tengah gelapnya malam, api yang mulai membakar bagian belakang rumah segera menarik perhatian tetangga. Begitu api membesar, mereka menyadari ada seorang nenek lanjut usia di dalam rumah tersebut.
Nenek yang lumpuh dan tak bisa bergerak, terperangkap sendirian. Dalam detik-detik penuh ketegangan itu, kehidupan sang nenek bergantung pada keberanian tetangga yang tak kenal takut.
"Saat saya lihat api membesar, saya langsung berlari ke rumah itu. Begitu tahu dia terjebak, Pak Mawi dengan cepat mengangkat nenek itu dan membawanya keluar," ujar Karyadi, petugas TRC BPBD Ketapang yang turut membantu.
Namun, upaya warga untuk memadamkan api dengan alat seadanya sia-sia. Api, yang dengan cepat merembet ke seluruh rumah yang terbuat dari kayu, semakin ganas dan sulit dikendalikan. Dalam sekejap, rumah itu terbakar habis, menyisakan puing-puing yang hancur lebur.
Beruntung, nyawa sang nenek dapat diselamatkan, meski detik-detik yang penuh ketegangan membuatnya hampir kehilangan semuanya.
Tim petugas pemadam kebakaran dari BPBD Ketapang, yang dipimpin langsung oleh Kalak BPBD, bersama BPK dan BPAS Ketapang, bergegas ke lokasi. Dengan kecepatan luar biasa, mereka berusaha memadamkan api yang sudah melahap hampir seluruh rumah.
Setelah sekitar setengah jam berjuang melawan api yang terus mengganas, akhirnya tim berhasil mengendalikan kebakaran tersebut.
"Kami bersyukur tak ada korban jiwa. Tapi kerugian material diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah," ujar Karyadi, terlihat lelah namun lega.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan pihak berwenang. BPBD Ketapang mengingatkan warga akan bahaya yang selalu mengintai. (Ndi)