![]() |
Tim SAR gabungan mengevakuasi jenazah Reni (43) dari Sungai Pawan, Kecamatan Sandai sesaat setelah ditemukan pada Senin (10/2/2025) siang. (ist) |
Peristiwa memilukan itu terjadi di aliran Sungai Pawan, Dusun Sungai Rusa, Desa Muara Jekak, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Minggu, 9 Februari 2025, sekitar pukul 15.00 WIB.
Keluarga itu baru saja menyelesaikan panen padi. Dengan hasil yang melimpah. Hanya Reni yang menaiki perahu untuk membawa padi kembali ke rumah. Perahu kecil yang digunakan pun tampak tak mampu menampung banyaknya muatan. Saat berada di tengah sungai, perahu yang oleng akhirnya terbalik. Reni terjatuh ke dalam sungai yang deras, tenggelam dalam sekejap.
Rudi, yang tak bisa hanya diam melihat istrinya terjatuh, berusaha dengan segala daya untuk menolong. Ia berenang, berpegangan pada batang kayu, berharap bisa menyelamatkan sang istri. Namun, meski usaha kerasnya tak kenal lelah, Reni hilang dari pandangan. Dalam panik dan ketakutan, Rudi berteriak meminta bantuan kepada warga sekitar.
Pencarian segera dimulai, melibatkan tim gabungan dari Polsek Sandai, Koramil, Basarnas, BPBD dan warga setempat. Waktu seakan berhenti, tiap detik terasa begitu berat, seiring harapan yang semakin menipis.
Selama hampir satu hari pencarian yang penuh ketegangan, akhirnya pada Senin, 10 Februari 2025, sekitar pukul 13.15 WIB, tubuh Reni ditemukan tanpa nyawa, hanyut terbawa arus.
Kapolsek Sandai, IPDA Muhamad Ibnu Saputra Budhiniar, dengan penuh haru mengungkapkan duka cita atas kehilangan ini. Ia mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.
"Kami berharap kejadian seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu berhati-hati di sekitar sungai, apalagi saat arus sedang kuat," ujarnya.
Tragedi ini meninggalkan duka, tak hanya bagi keluarga korban, tetapi juga bagi warga setempat yang mengenal sosok Reni sebagai ibu yang penuh kasih sayang dan pekerja keras, Reni juga dikenal sebagai guru ngaji di kampungnya. Suami dan anak yang selamat kini harus menghadapi kenyataan pahit yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Reni yang berjuang untuk kembali ke rumah bersama hasil panen, kini tak lagi ada di sisi keluarga yang mencintainya. Sungai Pawan yang semula menjadi jalan pulang, kini menjadi saksi bisu atas sebuah kehilangan yang begitu mendalam.
Keluarga yang ditinggalkan harus belajar menjalani hidup tanpa kehadiran sosok ibu yang selalu ada. Namun, meski mereka berpisah di dunia ini, kenangan akan keberanian, kasih sayang dan perjuangan Reni akan tetap hidup dalam hati mereka, selamanya.
Kapolsek Sandai pun menegaskan agar masyarakat selalu mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di sekitar perairan, dan mengingatkan betapa pentingnya waspada saat berhadapan dengan kekuatan alam yang tak terduga.
Jenazah Reni kini telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan, tetapi kenangan akan dirinya, seorang ibu yang penuh kasih dan tekun bekerja, akan terus abadi dalam ingatan mereka yang ditinggalkan. (Ndi)