![]() |
Daops Manggala Agni Kalimantan X/Ketapang mengabadikan momen dengan pelajar SMA Negeri 1 Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Selasa (22/7/2025). (ist) |
Kegiatan ini diikuti oleh 100 siswa dan mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, di antaranya BPBD Kabupaten Kayong Utara, TNI (Danramil Sukadana), Polri (Kapolsek Sukadana), Taman Nasional Gunung Palung, KPH Kayong Utara, serta pihak sekolah.
Edukasi Interaktif dan Hiburan Bertema Lingkungan
Dalam kegiatan yang dikemas secara edukatif dan menyenangkan ini, tim Manggala Agni menyampaikan materi tentang karhutla secara interaktif.
Para siswa diajak memahami penyebab umum kebakaran hutan, dampak terhadap lingkungan dan kesehatan, hingga langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh masyarakat, khususnya generasi muda.
Untuk meningkatkan partisipasi dan menciptakan suasana yang meriah, panitia menghadirkan sejumlah kegiatan menarik, seperti game Edukatif bertema karhutla yang menguji pengetahuan peserta secara langsung, photobooth kampanye lingkungan dengan properti unik dan pesan-pesan visual kreatif.
Tak ketinggalan nyanyi Bersama “Hallo-Hallo Karhutla” lagu bertema lingkungan yang mengajak siswa mengekspresikan cinta alam melalui seni dan Outbound serta Kuis Interaktif dengan hadiah menarik, yang sekaligus menjadi sarana evaluasi atas materi yang disampaikan.
Antusiasme siswa tampak tinggi sepanjang kegiatan. Banyak yang aktif bertanya, mengikuti lomba, hingga berbagi pengalaman pribadi terkait upaya menjaga lingkungan. Sejumlah guru juga ikut berpartisipasi, menambah semarak suasana.
Membangun Generasi Peduli Lingkungan
Kepala Daops Manggala Agni Kalimantan XLingkunga, Rudi Windra Darisman menuturkan bahwa kegiatan ini bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga membangun hubungan emosional dengan para pelajar agar lebih peduli terhadap isu lingkungan.
"Kami ingin menumbuhkan agen-agen perubahan di kalangan generasi muda yang mampu menyuarakan pentingnya pencegahan karhutla kepada keluarga dan lingkungan sekitarnya," ujar Rudi.
Menurut Rudi, edukasi yang kreatif dan kolaboratif seperti ini menjadi kunci membentuk generasi yang peduli dan tanggap terhadap pelestarian hutan Indonesia,” ujarnya.
Ia pun berharap, kegiatan ini mampu menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian hutan dan mencegah terulangnya bencana kebakaran yang kerap terjadi di wilayah Kalimantan. (Ndi)