![]() |
Petugas dari Satuan Pelayanan Program Gizi (SPPG) mengangkut ompreng usai digunakan siswa di salah satu sekolah di Ketapang, Rabu (17/9/2025). (Suarakalbar.co.id/Agustiandi) |
CNN Indonesia, misalnya, menurunkan artikel berjudul NU DKI: 2 Uji Lab di China Terbukti Food Tray MBG Mengandung Babi. Media tersebut menulis bahwa hasil uji yang dilakukan Nahdlatul Ulama DKI Jakarta menunjukkan wadah makan MBG menggunakan minyak babi saat pencetakan.
Tempo juga mengangkat isu serupa dengan judul Bukti Minyak Babi dalam Ompreng Makan Bergizi Gratis. Tempo melaporkan bahwa refined lard lemak babi olahan dipakai sebagai pelumas dalam proses pencetakan ompreng berbahan baja tahan karat atau stainless steel di pabrik asal Tiongkok.
Kabar ini menimbulkan keresahan, termasuk di Kabupaten Ketapang, salah satu daerah penerima program MBG. Orang tua murid kini menanti kepastian resmi pemerintah terkait keamanan sekaligus kehalalan ompreng impor tersebut.
Sebagian orang tua memilih berhati-hati dengan tidak mengizinkan anaknya memakai ompreng MBG terlebih dahulu.
“Daripada was-was, lebih baik jangan dulu dipakai atau makan dari ompreng MBG itu. Kami tunggu saja kepastian yang benar-benar resmi dari pemerintah,” kata Sari (31) orang tua murid di Delta Pawan.
Udin (42) orang tua siswa, juga mengaku khawatir dengan kabar tersebut. Mereka menilai pemerintah perlu segera memberi penjelasan resmi agar keresahan tidak semakin meluas.
“Kalau memang benar ada unsur yang tidak halal, tentu kami keberatan. Apalagi ini dipakai anak-anak setiap hari di sekolah,” ujarnya. (Ndi)