47 Desa di Ketapang Belum Teraliri Listrik, Target Beres Paling Lambat Tahun 2029

Editor: Agustiandi author photo

Bupati Ketapang Alexander Wilyo (kiri) bersama Vice President Pre-Construction PLN Indonesia Power Aswindo di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Ketapang, Selasa (21/10/2025). (ist) 
Ketapang (Suara Ketapang)— Pemerintah Kabupaten Ketapang menargetkan seluruh desa dapat menikmati aliran listrik PLN secara penuh paling lambat pada tahun 2029. Upaya ini dilakukan melalui pengajuan percepatan program Listrik Desa (Lisdes) kepada PT PLN (Persero). 

Bupati Ketapang Alexander Wilyo mengatakan, percepatan tersebut merupakan bentuk dukungan daerah terhadap program nasional elektrifikasi yang merata dan berkeadilan.

“Kami ingin rasio desa berlistrik mencapai 100 persen pada 2029. Energi adalah hak dasar masyarakat yang harus diupayakan bersama,” ujar Alex saat menerima audiensi Vice President Pre-Construction PLN Indonesia Power, di Rumah Jabatan Bupati Ketapang, Selasa (21/10/2025).

Alex memaparkan, hingga saat ini masih terdapat 47 desa di Ketapang yang belum sepenuhnya menikmati jaringan listrik PLN. Sebagian dari desa itu telah masuk dalam program Lisdes Tahun 2025, sementara sisanya akan diusulkan pada tahap berikutnya.

Menurut Alex, Pemkab Ketapang juga terus berkoordinasi dengan PLN dalam hal perizinan, tata ruang dan pembangunan infrastruktur pendukung. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat realisasi elektrifikasi di desa-desa terpencil.

“Kami ingin tidak ada lagi desa yang tertinggal dari akses energi. Ini bagian dari komitmen kami untuk mewujudkan pembangunan yang inklusif,” kata Bupati.

Hingga kini, masih terdapat 47 desa di Kabupaten Ketapang yang belum sepenuhnya menikmati aliran listrik PLN. Desa-desa tersebut tersebar di 11 kecamatan dengan kondisi geografis yang beragam dan sebagian berada di wilayah pedalaman.

Di Kecamatan Simpang Hulu, desa yang belum teraliri listrik meliputi Sekucing Kualan, Labai Hilir, Kualan Hulu, dan Kualan Tengah. Sementara di Kecamatan Simpang Dua, terdapat Batu Daya dan Kamora yang masih menunggu pembangunan jaringan listrik.

Di Kecamatan Sungai Laur, dua desa yang belum berlistrik adalah Merabu Jaya dan Randau Limat. Kondisi serupa juga terjadi di Kecamatan Hulu Sungai, yang mencakup Senduruhan, Sei Bengaras, Krio Hulu, Kenyabur, Cinta Manis, Riam Dadap, Sekukun, Batu Lapis, Beginci, dan Lubuk Kakap.

Selanjutnya, di Kecamatan Nanga Tayap, desa yang belum teraliri listrik adalah Kayong Utara, sementara di Kecamatan Tumbang Titi terdapat Desa Jungkal. Di Kecamatan Marau, masih ada Desa Rangkung yang belum menikmati pasokan listrik dari PLN, sedangkan di Kecamatan Singkup terdapat Desa Pantai Ketikal.

Adapun di Kecamatan Jelai Hulu, desa yang belum terjangkau listrik PLN antara lain Asam Jelai, Biku Sarana, Bayam Raya, Semantun, Pangkalan Suka, dan Karang Dangin.

Kecamatan dengan jumlah desa belum berlistrik terbanyak berada di Manis Mata, meliputi Kelampai, Tribun Jaya, Sengkuang Merabong, Kemuning, Terusan, Pelempangan, Pakit Selaba, Silat, Jambi, Seguling, Sungai Buluh, dan Suak Burung.

Sementara itu, di Kecamatan Kendawangan, jaringan listrik belum menjangkau desa Air Tarap, Danau Buntar, Natai Kuini, Sungai Jelayang, Pangkalan Batu, Kedondong, dan Bangkal Serai. (Ad) 

Share:
Komentar

Berita Terkini