![]() |
| Trainer PT BGA memberikan materi budidaya sawit berkelanjutan kepada petani mandiri di Nanga Tayap, Rabu (26/11/2025). (ist) |
Sebanyak 50 petani sawit mandiri yang tinggal di sekitar perkebunan PT BGA Region 8B dilibatkan dalam kegiatan ini. Program yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengelola kebun kelapa sawit secara berkelanjutan.
Melalui program tersebut, peserta mendapatkan materi mencakup fisiologis tanaman kelapa sawit, Pemupukan dan kesuburan tanah, pengendalian Hama Penyakit Tanaman (HPT), Mitigasi dan penanggulangan Kebakaran hutan dan lahan hingga Pengelolaan High Conservation Value (HCV) sebagai langkah keberlanjutan.
Dalam pelaksanaannya, PT BGA menghadirkan trainer dari beberapa departemen internal perusahaan, seperti Departemen Research & Development dan Departemen Conservation & Climate Risk.
Kegiatan ini turut dihadiri tamu undangan, di antaranya Kepala Desa Nanga Tayap yang diwakili oleh Sekretaris Desa, Sukmawati, Kepala Dusun, dan tokoh masyarakat di Nanga Tayap.
CSR PT BGA Region 8B, Adhyaksa Rafi selaku penyelenggara kegiatan ini menyampaikan bahwa perusahaan memiliki komitmen dalam mendorong pertumbuhan masyarakat sekitar. Salah satunya melalui ‘Klinik Berdaya Sawit’ yang menjadi wadah untuk membangun hubungan yang lebih erat antara perusahaan dan masyarakat.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen perusahaan agar masyarakat sekitar juga ikut berkembang melalui budidaya sawit yang benar. Kami percaya, ketika petani mandiri berkembang, maka ekosistem perkebunan secara keseluruhan juga akan semakin kuat,” kata Rafi.
Riset PT BGA , Husri Batubara menyampaikan “Petani swadaya dapat meningkatkan produktifitas hasil perkebunan dengan mendapatkan pengetahuan yang baik tentang penerapan praktik agronomi yang efisien, pemupukan yang presisi, serta Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit“
Sementara, Rahmat Riskal Tandei dari tim CCR PT BGA menambahkan kegiatan ini sejalan dengan visi perusahaan yang ingin tumbuh bersama masyarakat sekitar dalam konsep keberlanjutan.
“Salah satu strategi peningkatan produktivitas hasil perkebunan kelapa sawit yaitu melalui pendekatan budidaya berkelanjutan yang menempatkan perlindungan lingkungan sebagai prioritas utama. Hal ini dapat dilakukan diantaranya dengan mempertahankan dan meningkatkan kawasan sekitar perkebunan yang memiliki nilai area konservasi tinggi serta melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan di sekitar area perkebunan.” ungkapnya.
Program Klinik Berdaya Sawit dari PT BGA mendapat sambutan positif dari pemerintah Daerah yang disampaikan oleh Sukmawati Adeng perwakilan dari Desa Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang.
Ia menilai program ini sebagai langkah positif perusahaan. Menjadi pembekalan pengetahuan teknis bagi petani sawit mandiri sangat penting agar produktivitas kebun mereka tidak jauh tertinggal dari perkebunan besar.
“Kami dari pemerintah Desa Nanga Tayap sangat mendukung program berbagi ilmu seperti ini agar budidaya kelapa sawit semakin baik. Jika petani mandiri dibekali pengetahuan yang benar, mereka tidak hanya mendapatkan hasil panen yang lebih optimal, tetapi juga mampu menjaga keberlanjutan lingkungan,” jelas Sukma. (Ad)
