-->

Program Pengolahan Hasil Laut di Pelapis Dorong Kemandirian Ekonomi Perempuan

Editor: Agustiandi author photo

Antusiasme ibu-ibu Desa Pelapis saat mengikuti pelatihan pengolahan ikan menjadi bakso dan nugget ikan. Selain pelatihan pengolahan, peserta juga diajarkan pengemasan yang baik dan menarik, sanitasi dan higienitas dalam proses produksi, serta pelatihan perhitungan modal dan biaya usaha agar peserta dapat memahami aspek finansial dan kelayakan bisnis dari produk yang dihasilkan. (ist) 
Kayong Utara (Suara Ketapang) - Mendorong kemandirian ekonomi perempuan pesisir di Desa Pelapis terus diupayakan. Sebanyak 64 ibu-ibu dari Desa Pelapis, Kecamatan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, mengikuti pelatihan pengolahan hasil perikanan yang diinisiasi PT Dharma Inti Bersama (DIB), dengan fokus peningkatan keterampilan untuk mengolah ikan hasil tangkapan menjadi produk yang memiliki nilai tambah. 

Program yang melibatkan ibu-ibu dari tiga dusun ini diharapkan membuka peluang usaha baru sekaligus menambah pendapatan keluarga.

Pelatihan yang dipandu oleh tenaga ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dibantu tim CSR DIB yang selama ini terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sosial di Desa Pelapis. 64 peserta tersebut berasal dari Dusun Kelawar sebanyak 28 orang, 22 peserta dari Durun Jaya, dan 14 peserta dari Dusun Raya. 

Keterlibatan peserta dari berbagai dusun ini menunjukkan antusiasme yang tinggi serta harapan besar untuk meningkatkan kemampuan dan memulai usaha pengolahan ikan. Evaluasi pasca pelatihan menunjukan bahwa para peserta pelatihan telah berhasil menghasilkan produk olahan ikan yang telah memenuhi aspek bentuk, tekstur, dan cita rasa yang telah memenuhi standar mutu. 

Program ini dapat berlangsung berkat kolaborasi perusahaan dengan pemerintah Desa Pelapis, sebagai upaya bersama meningkatkan pendapatan warga desa pelapis sesuai dengan karakter masyarakat pesisir. Seluruh produk hasil pelatihan saat ini telah memiliki jaminan pasar yakni diserap oleh proyek yang sedang berjalan di Penebang. Meski demikian, peluang pemasaran ke pasar yang lebih luas tetap terbuka seiring peningkatan kapasitas produksi dan kelengkapan perizinan. 

Produk utama yang dikembangkan dalam pelatihan ini adalah bakso ikan dan nugget ikan. Selain pelatihan teknis pengolahan, peserta juga mendapatkan materi tambahan berupa pelatihan pengemasan yang baik dan menarik, pentingnya sanitasi dan higienitas dalam proses produksi, serta pelatihan perhitungan modal dan biaya usaha agar peserta dapat memahami aspek finansial dan kelayakan bisnis dari produk yang dihasilkan.

External Relation Manager PT DIB, Seno Ario Wibowo, mengatakan bahwa perusahaan memahami bahwa peningkatan ekonomi masyarakat haruslah berbasis potensi lokal. Karena itu, PT Dharma Inti Bersama sebagai pengelola Kawasan Industri Pulau Penebang (KIPP) berkomitmen untuk hadir sebagai mitra pembangunan masyarakat. 

Melalui program pelatihan pengolahan ikan, perusahaan ingin memastikan bahwa para nelayan dan keluarganya memiliki sumber pendapatan tambahan, di luar musim tangkap. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari komitmen perusahaan terhadap pemberdayaan masyarakat dan prinsip keberlanjutan lingkungan. 

“Saat ini produk yang dihasilkan sudah memiliki sertifikasi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sedang dalam pengajuan perizinan lainnya. Prioritas utama adalah pengurusan sertifikasi halal sebagai bentuk komitmen terhadap keamanan dan kenyamanan konsumen. Pengurusan izin BPOM direncanakan akan lakukan tahun depan agar produk dapat dipasarkan lebih luas secara legal dan memenuhi standar keamanan pangan," pungkasnya. (Ad) 

Share:
Komentar

Berita Terkini