Kepala Kantor Imigrasi Ketapang, Rudi Adriani |
“996 orang memegang Izin Tinggal Terbatas (Kitas), tiga orang memegang
izin tinggal tetap dan tiga orang memegang izin tinggal kunjungan. Semuanya
tersebar di beberapa perusahaan yang terbanyak di PT WHW dan PT BSM,” ungkapnya,
Senin (27/1/2020).
Ia melanjutkan, para pekerja asal tiongkok sejak Januari sudah ada
masuk ke Ketapang dan untuk pemeriksaan kesehatan sendiri di beberapa pintu
masuk seperti Bandara Supadio dan di Cengkareng sudah dilakukan antisipasi
deteksi virus ini.
“Yang kita khawatirkan terkait pemeriksaan crew kapal asing yang sering
masuk ke Kendawangan, solusinya saat ini tiap kapal masuk crew dilakukan
pemeriksaan oleh karantina kesehatan untuk memastikan kondisi memang steril,”
ucapnya.
Terkait antisipasi virus corona itu, pihaknya juga sudah melakukan
rapat koordinasi bersama pihak terkait di Kabupaten Ketapang seperti dinas
kesehatan, pihak karantina hingga bea cukai.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan dan Kerjasama Bandara Rahadi Oesman
Ketapang, Redy mengaku tidak ada menyediakan ruangan
isolasi dan pengukur suhu badan untuk mendeteksi para penumpang yang datang ke
Bandara Rahadi Oesman Ketapang.
“Karena kita ini bukan bandara Internasional, hanya saja kami sudah
berkoordinasi dengan beberapa bandara internasional yang terkonek ke Ketapang
seperti di Supadio Pontianak, Cengkareng bahwa penumpang yang masuk kesana
termasuk dengan tujuan ke Ketapang semua sudah diperiksa dengan Termo Scanner,”
ungkapnya.
Ia melanjutkan, meskipun demikian pihaknya berusaha melakukan
pencegahan dengan menyiapkan masker yang akan dibagikan kepada seluruh
penumpang yang datang ke Bandara Rahadi Oesman Ketapang sambil melakukan
koordinasi dengan instansi terkait.
“Koordinasi sudah kita lakukan, nanti akan dilakukan rapat bersama
instansi terkait guna melakukan tindakan preventif terhadap persoalan ini,
selain itu dari kita sudah menyediakan masker gratis untuk para penumpang sejak
kemarin,” tuturnya.
Ia menambahkan, mengenai warga negara asing khususnya tiongkok
diakuinya tentu ada keluar masuk Ketapang terlebih mereka banyak bekerja di
beberapa perusahaan di Ketapang, namun untuk pengecekan sudah dilakukan di
bandara lain sebelum masuk ke Ketapang. (Ndi)