Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Ketapang saat menggelar konferensi pers, Sabtu (28/3/2020). |
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang Rustami mengatakan ODP
tersebut berjenis kelamin laki-laki berusia 48 tahun, yang bersangkutan sempat
memeriksakan kesehatan di Puskesmas Tuan-Tuan, Kecamatan Benua Kayong.
“Yang bersangkutan baru datang dari Malaysia, kemudian memeriksakan
kesehatannya dan mengaku sempat menjalani karantina selama 14 hari di Malaysia.
Saat pemeriksaan yang bersangkutan mengeluh batuk, pilek dan demam tanpa ada
sesak nafas,” terang Rustami dalam konferensi pers di Posko Covid-19, Sabtu
(28/3/2020).
Rustami memaparkan, yang bersangkutan hipertensi dan saat diperiksa
selain mengeluh batuk, pilek dan demam, tekanan darah yang bersangkutan
mencapai 120 sehingga kemudian ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP)
untuk kemudian dikarantina mandiri.
“Sesuai prosedur yang bersangkutan dilakukan pemantauan oleh tim medis,
dihari pertama yakni 21 maret demam yang bersangkutan berkurang namun batuk dan
pilek masih ada dan tidak ada mengeluh sesak nafas, sedangkan dihari kedua dan
ketiga yakni 22 dan 23 maret demamnya sudah tidak ada namun batuk dan pilek
masih dan tidak ada mengeluh sesak,” jelasnya.
Kemudian, lanjut Rustami, dihari keempat pemantauan atau 24 Maret batuk
dan pilek berkurang dan di hari kelima yakni 25 Maret batuk dan pilek berkurang
namun merasa nyeri pada pinggang, serta dihari keenam atau 26 Maret demam sudah
tidak ada namun ada batuk berdahak.
“Dihari ketujuh atau 27 Maret sekitar pukul 11.00 WIB yang bersangkutan
mengalami sesak nafas terutama ketika berbaring kemudian ada batuk berdahak dan
nyeri pada hulu hati, saat diperiksa tekanan darah mencapai 200 per 109 dan
dilakukan terapi penanganan oleh tim, sekitar pukul 15.30 WIB sesak nafasnya
semakin kuat beserta tekanan darah sehingga dikoordinasikan dengan dokter penanggung
jawab yakni dr Eva spesialis paru dan dinyatakan menjadi PDP untuk kemudian di
rujuk ke Agoesdjam sekitar pukul 17.00 WIB dikirim ke Agoesdjam,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Tim Gugus Tugas Covid-19 Ketapang sekaligus
Sekretaris Daerah (Sekda) Ketapang, Farhan mengaku saat ini almarhum telah
dikebumikan di pemakaman umum Desa Payak Kumang dan pihak terkait terus
melakukan upaya dengan melakukan penyemprotan Disinfektan dilokasi karantina
mandiri almahum dan disekitarnya.
“Untuk penanganannya dengan standar sesuai aturan,” akunya.
Farhan menerangkan, almarhum sebelumnya masuk kategori Orang Dalam
Pemantauan (ODP) lantaran almahum diketahui baru pulang dari Malaysia dan
setelah dilakukan pengecekan kesehatan tim medis.
“Sebelum meninggal statusnya meningkat menjadi PDP,” jelasnya.
Saat ini, Farhan mengaku pihaknya mendata santri dilokasi karantina
almarhum dan memantau kesehatan para santri serta telah membawa satu orang teman
almarhum yang berada dilokasi pondok ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan
kesehatan. (Ndi)