Pada apel tersebut tim gabungan yang terdiri dari TNI-Polri, Manggala
Agni, Pemerintahan Daerah Kabupaten Ketapang hingga pihak swasta dan masyarakat
berkominten bersatu guna menekan kasus Karhutla di musim kemarau tahun ini.
Selain mendorong peningkatan jumlah desa mandiri di Kabupaten Ketapang,
apel digelar guna memastikan
kesiapan satgas dan Sapras dalam menghadapai Karhutla. Program yang
digagas Kodam 12 Tanjungpura itu dalam rangka mengantisipasi bancana karhutla.
Pada apel tersebut, Danrem 121/ABW Brigjen TNI Bambang Trisnohadi bersama
Wakil Bupati Ketapang Suprapto S dan rombongan mengecek langsung anggota dan
sarana prasarana penunjang pengendalian karhutla. Demonstrasi upaya pemadaman dan
pengendalian Karhutla yang ditampilkan pada kegiatan kali ini.
“Saya cukup puas dengan kesiapan satgas relawan yang ada di wilayah
Kabupaten Ketapang, semoga kita bisa bersinergi sesuai konsep 'pentahelix' yang
merangkul, baik pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas masyarakat maupun
dari media,” kata Brigjen TNI Bambang Trisnohadi usai apel.
Sementara itu, Wakil Bupati Ketapang Suprapto S mengatakan pihaknya
telah melakukan kerja sama dengan seluruh unsur, termasuk masyarakat. “Kita juga
punya masyarakat peduli api, kita juga meminta pihak perusahaan untuk
mengantisipasi ini (karhutla) paling tidak disekitar perusahaan mereka,”
tambahnya.
Kabupaten Ketapang sendiri menjadi daerah yang diprioritaskan dalam
pencegahan dan penanganan Karhutla di kalimantan barat, mengingat tahun 2019 kabupaten
ini menjadi daerah yang paling
tinggi penyumbang titik api dan kabut asap akibat bencana Karhutla. Diharapkan
dengan segala upaya maksimal yang telah dilaksanakan dapat menekan kasus Karhutla yang ada di
kabupaten ketapang. (Ndi)