Jalan Berlumpur Hambat Transportasi Warga

Editor: Agustiandi author photo

Kondisi jalan yang berlumpur membuat perjalanan terhambat. Antrean kendaraan pun tak dapat terelakkan. 
Ketapang (Suara Ketapang) - Guyuran hujan dalam beberapa hari terakhir ini membuat jalan di daerah perhuluan Kabupaten Ketapang rusak berat bahkan digenangi lumpur. Kondisi itu pun membuat akses transportasi warga terhambat. 


Kecamatan yang menerima dampak dari rusaknya jalan akses penghubung ke pusat Kabupaten Ketapang itu diantaranya Kecamatan Manis Mata, Air Upas, Singkup, Marau dan Jelai Hulu. 


Tak hanya pengendara roda dua, kendaraan roda empat pun bahkan banyak yang tak kuat melewati titik jalan dengan kerusakan yang sangat parah. Akibatnya tak sedikit mobil yang terjebak dalam kubangan lumpur. 

Kondisi Jalan Sungai Gantang-Kelampai Kecamatan Kendawangan. Jalan ini merupakan akses utama menuju pusat Kota Ketapang 

Salah satu pengguna jalan, Safrizal mengatakan, selain sulit dilalui, kondisi jalan yang berlumpur tersebut membuat perjalanan memakan waktu dua kali lebih lama dari biasanya. 


"Biasannya ke pusat Kota Ketapang kita membutuhkan waktu sekitar lima sampai enam jam,itu normal, kalau cuaca cerah. Namun dengan kondisi sekarang bisa 10 sampai 12 jam," keluh warga Kecamatan Manis Mata itu, Minggu (3/1/2021).


Terhambatnya akses transportasi utama tersebut juga berdampak pada harga sembako di daerah pedalaman. Harga barang menjadi lebih mahal dari harga normal.


"Harga barang sembako dan barang lainnya berlipat dari harga normal. Belum lagi seperti ikan tidak dalam keadaan segar karena medan jalan tempuh yang jauh dan jalan yang dilalui cukup terjal," ujarnya. 

Selain cuaca ekstrim, lalu lalang kendaraan berat juga menambah kerusakan jalan. 

Masyarakat berharap ada perhatian serius dari pemerintah, baik pusat, provinsi dan Kabupaten dalam memperbaiki jalan tersebut. 


"Mudah-mudahan, di awal tahun 2021 ini ada perhatian khusus, baik dari pemerintah untuk memperbaiki keadaan ini sehingga pemerataan ekonomi bisa terbangkit dengan adanya akses sarana dan prasarana jalan, harga bahan pokok stabil, ongkos transportasi normal seperti di daerah-daerah lain," pungkasnya. (Ndi)



Share:
Komentar

Berita Terkini