Breaking News! Stok Oksigen RSUD dr. Agoesdjam Ketapang Kritis

Editor: Agustiandi author photo

Tabung oksigen di depan IGD RSUD dr. Agoesdjam Ketapang (dok).
Ketapang (Suara Ketapang) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Agoesdjam Ketapang mengalami kritis oksigen.

"Stok oksigen di rumah sakit benar-benar kritis hari ini," ujar Kepala Bagian  Penunjang Medik RSUD dr. Agoesdjam Ketapang, dr. Maria saat dihubungi, Jumat (30/7/2021) malam. 

Rumah sakit rujukan Covid-19 di Kabupaten Ketapang itu kekurangan stok oksigen setelah mesin produksi sederhana dari pihak ketiga di rumah sakit tersebut rusak total. Sejak siang tadi, pihak rumah sakit harus memutar otak agar persediaan tetap aman. 

"Satu harian ini, kita sudah cari ke mana-mana, kita coba ke bandara, kita bawa ke sana 10 tabung. Itu pun mungkin malam ini  jam 9 ini baru bisa kita ambil. 10 tabung itu pun sudah sangat berharga buat rumah sakit pada saat ini," papar dr. Maria. 

Selain dari pabrik sederhana (yang kini dalam kondisi rusak), pihak RSUD dr Agoesdjam juga membeli oksigen dari toko Karya Baru. Namun juga sangat terbatas, karena harus berbagi dengan rumah sakit lain.

"Kebutuhan oksigen di rumah sakit sangat banyak, mana yang benar-benar memerlukan itu yang kita kasih," ungkapnya. 

Pihak rumah sakit saat ini tengah menunggu kedatangan bantuan oksigen dari Pemprov Kalbar. Dua armada dari BPBD Ketapang sejak siang tadi telah bertolak ke Pontianak untuk menjemput oksigen. 

"Dua armada dari BPBD tadi siang berangkat, mudahan-mudahan tidak ada kendala di jalan, terus pengisian di sana lancar-lancar saja, semoga saja besok sudah sampai," harapnya. 

RSUD dr. Agoesdjam Ketapang menyiapkan 100 tabung. Selain milik rumah sakit tabung itu juga hasil pinjaman dari pihak luar. 

"Saya kurang tahu BPBD bawa berapa tabung, tapi yang kami siapkan tadi 100 tabung, tabung yang lain berapa lagi, itu kan dari puskesmas ya, saya kurang tahu," imbuhnya. 

Informasi terakhir tadi sore, Lanjut Maria, jumlah tabung yang berisi oksigen di ruang sakit hanya berjumlah lima tabung. Itu pun hasil pembelian dari Toko Karya Baru.

"Itu dari Toko Karya Baru, kalau yang dari bandara, mungkin jam 9 malam ini anak-anak ke sana mengambilnya. Berapa pun yang terisi itu yang kita ambil, karena produksi mereka juga tidak besar, mudahan-mudahan 10 tabung itu terisi semua," pungkasnya. (Ndi).

Share:
Komentar

Berita Terkini