Cerita Bripka Budi Arie Tjahyadi, Personel Polres Ketapang di Misi UNAMID

Editor: Agustiandi author photo

Cerita Bripka Budi Arie Tjahyadi, Personel Polres Ketapang di Misi UNAMID. (Ist)
Ketapang (Suara Ketapang) -Tanggal 5 September 2021, tepat setahun Bripka Budi Arie Tjahyadi AMd di Darfur, Sudan. Ini merupakan kali kedua bagi personel PolresKetapang kelahiran Serukam, 27 April 1983 tergabung dalam African Union-United Nations Hybrid Operation in Darfur (UNAMID) atau Operasi Gabungan Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB)-Uni Afrika di Darfur. 

Bertugas di kawasan Afrika sebagai Formed Police Unit (FPU) Indonesia dalam misi perdamaian duniadi bawah PBB atau United Nations (UN), juga pernah dijalani putra dari pasangan H Abdul Chalik Bin H Daeng Usman dan Hj Umariyah pada tahun 2014-2015 silam.

Kali ini, personel Reskrim yang sudah beberapa kali dipercaya menjadi Aide De Camp (ADC) atau ajudan pimpinan di Polres Ketapang tergabung dalam Satuan Tugas Garuda Bhayangkara (Garbha) II FPU 12 UNAMID sebagai mekanik kendaraan bermotor (Ranmor). Tugasnya, melakukan pemeliharaan danperbaikan kendaraan milik kontingen Indonesia, maupun membantu perbaikkan kendaraan milik kontingen negara lain jika diminta. 

Kendaraan milik kontingen Indonesia di misi ini terdiri dari Mazda BT, Ambulans Ford, Land Cruiser 200, Truck KrazzUkraina, Barracuda, VGor, dan Forklift. Selain itu, alumni Politeknik Negeri Pontianak ini bersama mekanik ranmor lainnya melakukan backup pekerjaan yang dilakukan mekanik genset, mekanikair conditioner, mekanik TI, dan mekanik water treatment, serta melaksanakan kegiatan penjagaanpos, patroli maupun pengawalan bersama pasukan platoon (peleton).

Penugaskan sejak 5 September 2020 ke Darfur, Sudan, Bripka Budi Arie Tjahyadi berangkat bersama tiga personel Polda Kalbar lainnya, yaituIptu Priyono (Dit Sabhara), Brigadir Intan SeptianaSH MH (Dit Intelkam) dan Brigadir Muhammad Riszki Alamsyah (Dit Krimum). 

Sebelumnya, mereka telah melalui seleksi ketat yang diselenggarakan oleh Staf Sumber Daya Manusia (SSDM) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) Penugasan Khusus (Gassus) dan Divisi HubunganInternasional (Hubinter) Polri di Jakarta.

Setiap tahun, Polda Kalbar mengirimkan wakil terbaiknya untuk mengikuti seleksi FPU. Sebagai Satuan Tugas (Satgas) Polri, FPU Indonesia secaraadministratif pembinaannya berada di bawah Biro Misi Internasional (Romisinter) Hubinter Polri.Namun secara operasional, FPU Indonesia berkedudukan di bawah misi PBB.

Polri setiap tahun mengirimkan delegasi pasukan ke Sudan dan Afrika Tengah untuk menjalankan misiperdamaian PBB. Kontingen FPU Indonesia memiliki peranan penting dalam misi tersebut. 

Sejak FPU pertama kali dikirim pada tahun 2008, saat inimerupakan FPU UNAMID ke-12 yang jadwal pemberangkatannya sempat tertunda hampir lima bulan, karena pandemi Covid-19 yang melandaseluruh dunia.

Bripka Budi Arie Tjahyadi menerangkan, Satgas Garuda Bhayangkara (Garbha) II FPU 12 UNAMID memulai tugas di Mission’s Temporary Operating Base (TOB) Golo, Darfur Tengah, Sudan, yang merupakan daerah pegunungan Jabbal Marra. Dimana daerah tersebut merupakan daerah paling rawan gangguan kamtibmas, dan juga harus menghadapi suhu udara yang ekstrem. Siang harisu hunya berkisar 16 derajat Celcius, malam hari bisa sampai 3 derajat Celcius. 

Pria yang mengenyam pendidikan di SD Pertiwi Pontianak (1996), SLTP Negeri 11 Pontianak (1999), dan SMK Negeri 4 Pontianak (2002) itu mengungkapkan, ditempatkan di camp TOB, Satgas Garbha II FPU 12 Unamid bergabung dengan pasukan perdamaian dari negara lain, seperti RDF (Rwanda Defend Force) dan Cina Engineering Army.

Kegiatan pasukan selama di Golo diantaranya melakukan pengawalan UN staff, pengawalan distribusi world food ke pengungsian, serta kegiatan-kegiatan kemanusiaan seperti memberikan bantuan ke masjid-masjid, membagikan masker, dan memberikan edukasi protokol kesehatan dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Setelah tujuh bulan Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID bertugas di Golo, pada tanggal 29 Maret2021 seluruh pasukan meninggalkan Golo TOB menuju ke Kota El Fasher. Perjalanan tersebut sangat berat dan berkesan, karena melewati pegunungan dengan medan yang ekstrem. 

Padang pasir yang luasdan jalan yang dilewati merupakan daerah kekuasaan milisi Janjawied yang sangat berbahaya.

“Setelah enam hari lima malam, alhamdulillah seluruh pasukan Satgas Garbha II FPU 12 Indonesia tiba dengan selamat di Super Camp Elfasher,” ucapnya.

Banyak sekali rintangan dan hambatan yang harus dilalui, namun berkat kesabaran, ketabahan dan kemahiran anggota FPU 12 UNAMID yang dipimpin langsung Kasatgas FPU 12 UNAMID Kombes PolMuh Fachry SH SIK MSi, semua bisa dilalui.

Saat ini, Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID melaksanakan tugas baru di Super Camp El Fasher, tidak jauh beda dengan tugas di Golo TOB. Namun disini lebih fokus kepada pengamanan aset UN danstaf UN, karena sejak tanggal 31 Desember 2020, misi penjaga perdamaian UNAMID di wilayah Darfur, Sudan telah berakhir. 

Setelah lebih dari 13 tahun beroperasi, tanggal 1 Januari 2021, pasukan militer dan personel polisiUNAMID akan fokus memberikan keamanan untuk kegiatan penarikan, personel, dan aset misi dalam rangka penutupan misi dan likuiditas. 

Dimana pasukan militer dan polisi dipulangkan dari wilayah Sudan yang ditutup menjelang batas waktu penarikan 30 Juni lalu, dan hampir semua staf sipil dipisahkan dari misi tersebut.

Namun, karena UN meminta pasukan polisi terbaik untuk pengamanan masa likuiditas, sehingga hanya 360 personel Polisi Guard Unit yang tersisa diUNAMID.

“Alhamdulillah, saat ini pasukan Indonesia terpilih menjadi Guard Unit (UNGU/United Nations Guard Unit) sebanyak 140 personel, bersama FPU Pakistan 140 personel, danFPU Nepal 80 personel,” ujarnya. 

Kontingen FPU yang terdiri dari Indonesia, Pakistan dan Nepal, bertugas untuk melindungi staf PBB yang masih bekerja, dan aset PBB yang tersisa sampai masa likuiditas berakhir selambat - lambatnya pertengahan tahun depan. 

Meski tanggung jawab utama untuk keamanan berada di tangan pemerintah Sudan. 

Secara bertahap aset - aset PBB maupun milik kontingen sudah sebagian di kirim pulang, maupun dihibahkan kepemerintah Sudan. Banyak penghargaan dan medali yang diperoleh Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID selama setahun bertugas. UN, pemerintah Sudan, kontingen negara lain dan masyarakat Sudan menilai, Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID sangat baik dalam bertugas dan professional, baik melayani staf UN maupun masyarakat. 

Dia mengungkapkan, senang, bangga dan terkadang sedih bercampur dalam menjalankan misi. Senang karena mendapatkan pengalaman berdinas di luar negeri. Bangga karena bisa mengharumkan nama bangsa, institusi dan keluarga di dunia internasional. Sedih karena harus terpisah dengan keluarga dengan fasilitas komunikasi yang sangat terbatas. 

Kesan selama menjalankan misi di Sudan ini adalah, bangga menjadi warga negara Indonesia, dan bersyukur hidup di Indonesia dengan segala kelebihan dan kekurangannya setelah melihat keadaan masyarakat disini.

"Selama masa pandemi Covid-19, Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID tetap mematuhi protokol kesehatan, dan menerapkan 3M saat melakukan patroli atau di posko," katanya.

Tidak lupa, seluruh personel Satgas Garbha II FPU 12 UNAMID selalu bersyukur dan berdoa kepadaAllah SWT. Sebelum melaksanakan aktivitas apel setiap pagi, selalu didahului dengan pembacaanAsmaul Husna bersama.

"Pengalaman paling berkesan selama mengikuti penugasan di Golo TOB, adalah melaksanakan pengawalan IPO (Individual Police Officer) ke desa-desa pengungsian. Medan jalan berbatuan dan pengunungan, sehingga pasukan Platoon yang mengawal di-backup oleh Team Mekanik dengankendaraan recovery yang berfungsi untuk membantu apabila ada kendaraan yang mengalami trouble .Kemudian kita disambut oleh anak anak yang berteriak “Give me Yam Yam, Indonesian Tamam," paparnya mengakhiri perbincangan. (Ndi)

Share:
Komentar

Berita Terkini