Kue Keranjang. |
Beberapa hari sebelum tahun baru Imlek, warga Tionghoa biasanya sudah menyiapkan kudapan berbahan dasar tepung ketan dan gula merah tersebut.
Kue berbetuk bulat dengan cita rasa manis ini ternyata memiliki sejarah dan makna tersendiri bagi warga Tionghoa, terutama di Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat.
Ketua Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kabupaten Ketapang Susilo Aheng menceritakan, kue keranjang melambangkan kemakmuran.
"Kue keranjang melambangkan kemakmuran, peningkatan kualitas kehidupan, termasuk kesejahteraan dari tahun ke tahun," kata Aheng, Senin (31/1/2022).
Maka dari itu, lanjut Aheng, setiap perayaan hari raya Imlek, kue keranjang menjadi hidangan yang selalu ada.
Aheng menyebut, kue keranjang juga memiliki makna persahabatan yang erat dan kekeluargaan yang selalu menyatu. Umumnya kue berbentuk lingkaran, bertekstur kenyal dan sedikit langket. Rasanya yang manis menggambarkan rasa suka cita, menikmati keberkatan, kegembiraan, dan selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam hidup.
"Itu menandakan kekeluargaan yang erat, menyatu dan sulit dipisahkan, tekstur kue yang kenyal dan lengket mengandung arti keluarga yang rukun damai," katanya.
Ia berharap perayaan Imlek tahun ini dipenuhi dengan kesehatan, kebahagiaan, kedamaian hingga limpahan rezeki. (Ndi)