Ilustrasi. |
Kabid Peternakan, Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Ketapang, Khoirul Syahri mengatakan, penyakit tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan pengecekan dan pengawasan terhadap penyebaran PMK ke sejumlah sentra hewan ternak di Kabupaten Ketapang.
Dia mengatakan, dari 18 ekor sapi, delapan ekor diantaranya ditemukan satu kandang di lokasi PT Cargill di Kecamatan Manis Mata, yang mana dua diantaranya sudah menunjukkan gejala. Sedangkan yang bisa diambil untuk sampel berjumlah lima ekor.
"Untuk yang menujukkan gejala saat ini kondisinya sudah mulai membaik dan masih diisolasi dipisahkan dengan ternak lain," katanya, Senin (16/5/2022).
Selain itu, suspek selanjutnya ditemukan di Kecamatan Benua Kayong tepatnya di Desa Kinjil Pesisir berjumlah 7 ekor sapi dan Kelurahan Muliakerta 3 ekor yang sudah menunjukkan gejala PMK.
"Semua sudah diambil sampel oleh pihak Balai Veteriner Banjarbaru. Saat ini dari 10 ekor tersebut, 9 ekor sudah mulai membaik. Sedangkan 1 ekor masih dalam kondisi lemah tapi nafsu makan sudah ada," jelasnya.
Khoirul menegaskan, saat ini semua hewan ternak yang suspek, masih diisolasi dan dilakukan biosekuriti di masing-masing kandang.
Pengawasan pun sudah dilakukan bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam hal ini Polres Ketapang secara keseluruhan dan masing - masing Kecamatan melalui Polsek setempat.
Sedangkan mengenai bentuk mitigasi, kata Khoirul, penanganan secara intensif terus dilakukan pada hewan yang sakit dengan injeksi antibiotik dan vitamin.
Selain itu, dilakukan juga pelaksanaan biosekuriti secara ketat yaitu penyemprotan kandang secara berkala dengan disinfektan.
"Yang paling penting adalah lock down artinya untuk sementara waktu tidak diperkenankan ternak dari luar ketapang masuk ketapang dan keluar ketapang," ujarnya.
Menurut Khoirul, pihaknya juga telah menyebar poster terkait PMK dan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) di 20 Kecamatan se-Kabupaten Ketapang.
"Yang akan dilakukan pemeriksaan terutama pada daerah atau kecamatan padat ternak dan yang paling sering dilalui kendaraan bermuatan ternak atau lalu lintas ternak," tegasnya.
Lebih lanjut, Khoirul mengungkapkan untuk populasi hewan ternak potong khususnya sapi di ketapang merupakan yang terbesar di Kalimantan Barat sekitar 32.000 ekor lebih.Tetapi untuk keperluan potong, masih kekurangan stok.
"Kekurangan ini lah biasanya peternak atau pengusaha mendatangkan ternak dari luar ketapang. Biasanya dari Kalteng," pungkasnya. (Ndi)