Puluhan Warga Mendapat Pelatihan Budidaya Ikan Air Tawar dari BGA

Editor: Agustiandi author photo

Foto bersama disela-sela pelatihan budidaya ikan air tawar yang diselenggarakan PT BGA di P2MKP Kabupaten Ketapang. (Ist)
Delta Pawan (Suara Ketapang) - PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) melatih puluhan warga membudidaya ikan air tawar di Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Kabupaten Ketapang.

Tidak hanya pembekalan materi, warga juga diberikan pelatihan penyemaian benih dan pembuatan pakan ikan.

Pelatihan tersebut berlangsung selama tiga hari. Pemateri sekaligus pendamping pelatihan adalah Ketua P2MKP Tirta Weuning Kabupaten Ketapang, M Abduh. Sebelum melakukan praktik, terlebih dahulu para peserta diberikan pemahaman tentang budidaya ikan air tawar.

Salah satu peserta, Kadorusno, mengatakan pelatihan vokasi budidaya ikan air tawar tersebut sangat bermanfaat. Mengingat kebutuhan akan ikan air tawar cukup tinggi, sementara ketersediaan ikan, khususnya di tingkat pembudidaya masih sangat sedikit.

Kepala Desa Kayong Utara, Kecamatan Nanga Tayap ini menjelaskan, selama pernah ada kelompok budidaya ikan air tawar di desanya, mamun stagnan karena tidak ada pendampingan.

"Dengan adanya pelatihan dari CSR perusahaan ini ada penguatan kapasitas. Penguatan kapasitas inilah yang diharapkan untuk keberlangsungan budidaya ikan air tawar," katanya.

Dia mengungkapkan, untuk membantu budidaya ikan air tawar ini, pihak desa juga mengalokasikan 20 persen dari Anggaran Dana Desa (ADD) untuk penguatan ketahanan pangan, salah satunya melalui budidaya ikan air tawar. 

"Desa menyisihakn 20 persen dari ADD dan DD untuk ketahanan pangan. Ada tiga kelompok budidaya ikan tawar yang dibentuk tahun ini. Satu kelompok 10 orang," ungkapnya.

Selama ini untuk memenuhi kebutuhan ikan air tawar didatangkan dari luar desa. Masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pertani dan perkebunan, akan didongkrak dengan budidaya ikan air tawar. 

"Dengan adanya budidaya ikan air tawar ini, kebutuhan ikan, khususnya di desa, minimal dapat dipenuhi tanpa mendatangkan dari luar desa," paparnya.

Dia menambahkan, dengan adanya penguatan kapasitas ini diharapkan para kelompok budidaya ikan tawar bisa bertahan dan bisa mendongkrak perekonomian. 

"Cukup terbantu dengan adanya pelatihan dan pendampingan dari BGA. Kemudian juga akan dilakukan bantuan bibit dan pakan, termasuk pendampingan berkelanjutan, khususnya pendampingan kapasitas," ujarnya.

"Kita berharap, sebelum menggerakkan masyarakat ada peningkatan kapasitas di kita, kemudian disosialisasikan kepada masyarakat, termasuk melibatkan perusahaan sebagai motivator bahwa perikanan ini memiliki potensi perekonomian. Mengingat pangsa pasar perikanan ini cukup menjanjikan," tambah Kadarusno yang didampingi Aspar Aswin, tokoh pemuda Desa Kayong Utara.

Head of Corporate Affair PT BGA Regional Kalbar, Zainal Mustafa, mengatakan pelatihan budidaya ikan air tawar merupakan salah satu program BGA dalam rangka memberikan dampak positif bagi kehadiran perusahaan di tengah masyarakat.

"Pelatihan ini kita lihat penting karena potensi dari ikan ari tawar luar biasa, makanya ini kita lakukan sebagai upaya pengembangan usaha binaan perikanan yang berkelanjutan," katanya.

Zainal melanjutkan, sebelum menggelar pelatihan ini pihaknya sudah melakukan pembinaan dengan membantu bibit-bibit ikan. 

"Kebetulan P2MKP mendukung, terlebih untuk kebutuhan ikan di perusahaan per bulan 15 ton di luar masyarakat di luar area kebun. Jadi, peluang mengembangkan bisnis ini sangat baik. Melalui pelatihan ini kita berharap memberikan dampak positif bagi masyarakat binaan kita," ungkapnya.

Zainal mengaku peserta pelatihan diikuti ketua-ketua kelompok binaan BGA, mulai dari Kecamatan Pemahan, Sungai Melayu Rayak, Kendawangan hingga Nanga Tayap dan juga diikuti beberapa kepala desa. 

"Nanti mereka akan membentuk kelompok baru berkolaborasi dengan pihak terkait yang akan membimbing mereka atau mendampingi selama 3 bulan," jelasnya.

Zainal menerangkan dalam pelatihan ini diajarkan bagaimana cara membuat pakan secara ekonomis agar kelompok binaan semakin dimudahkan dalam hal pakan. 

"Harapan kita dengan pemberian bibit hingga pelatihan ada daya ungkit ekonomi bagi masyarakat, kemudian pemenuhan gizi bagi keluarga," pungkasnya. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini