Lebih Sepekan Banjir Rendam Desa Ulak Medang Ketapang

Editor: Agustiandi author photo

Seorang anak bermain air di tengah banjir di Desa Ulak Medang Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang, Minggu (26/3/2023). (Ist)
Muara Pawan (Suara Ketapang) - Lebih dari sepekan, Desa Ulak Medang Kecamatan Muara Pawan Kabupaten Ketapang dilanda banjir. Data BPBD Kabupaten Ketapang menunjukkan banjir tersebut merendam ratusan rumah warga.

Catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, banjir telah merendam desa itu sejak 16 Maret 2023. Hingga kini banjir masih terjadi. 

Banjir disebabkan curah hujan tinggi dan kiriman air dari wilayah hulu sehingga sungai Pawan meluap. 

BPBD Kabupaten Ketapang melaporkan, air bahkan telah masuk ke dalam rumah warga. Ketinggian air di dalam rumah 10 hingga 30 centimeter. Jika di halaman rumah, ketinggian air 80 sampai 120 centimeter.

"Musibah ini membuat 168 rumah dan 545 jiwa terdampak. Rumah yang terendam banjir sebanyak 30 unit atau 29 KK, 154 jiwa," papar keterangan tertulis BPBD Ketapang yang diterima Suara Ketapang, Sabtu (25/3/2023) malam. 

Air juga menutup badan jalan. Imbasnya tranportasi darat nyaris lumpuh. Sebagian warga terpaksa harus menggunakan sampan untuk beraktivitas.

Meksi sempat mengalami penurunan, namun debit air cendrung meningkat. Anggota BPBD terus bersiaga dan berkomunikasi dengan pihak kecamatan, desa dan Puskesmas guna mengantisipasi terjadinya situasi yg lebih parah. 

Di Kecamatan Muara Pawan, ada empat desa yang dilaporkan mengalami musibah banjir diantaranya yakni Desa Ulak Medang, Desa Tanjungpura, Desa Mayak, dan Desa Tanjung Pasar.

Salah Seorang warga Desa Ulak Medang, Isnaini mengatakan, hingga Minggu (26/3) banjir masih merendam desa mereka. 

"Banjir masih merendam desa kami, hari ini (Minggu) debit air turun, tapi cuma lima centimeter, kabarnya di hulu masih hujan, kemungkinan besar debit air bakal naik lagi," ujar Isnaini.

Isnaini berujar, selain disibukan dengan musibah banjir, mereka juga dibebani dengan aliran listrik yang mati. Hal ini cukup menambah penderitaan warga desa yang terdampak banjir.

"Mati lampu dari malam tadi, jadi asal mati lampu, sinyal pun hilang, sampai sore ini masih mati lampu ni," sebutnya. 


Share:
Komentar

Berita Terkini