Korban tewas akibat Karhutla tengah dievakuasi ke mobil ambulance. (Ist). |
Kapolres Ketapang AKBP Tommy Ferdian, mengungkapkan, korban meninggal dunia lantaran sesak nafas lalu pingsan ketika tengah melakukan aktifitas pembakaran lahan.
"Saat membuka lahan, korban bersama empat orang keluarganya. Mereka berpencar untuk memastikan api tidak merembet ke lahan yang lain, namun tiba-tiba arah angin berubah, membuat korban menghirup kepulan asap, lalu pingsan," papar Tommy saat konferensi pers di Mapolres Ketapang, Selasa (22/8/2023).
Tommy mengatakan, korban dinyatakan meninggal di lokasi Karhutla, dengan luka bakar hingga 80 persen. Korban ditemukan oleh empat orang keluarganya yang ikut dalam proses pembakaran lahan tersebut.
Tommy menjelaskan, pihak keluarga telah ikhlas terhadap insiden tersebut dan menolak untuk dilakukan visum. Korban kemudian dibawa ke rumah keluarganya untuk segera dimakamkan.
“Namun kami tetap melakukan penyelidikan, jika terpenuhinya dua unsur alat bukti akan dinaikkan menjadi penyidikan,” tegasnya.
Tommy meminta, warga tidak melakukan pembakaran meski dengan kearifan lokal, mengingat kondisi kemarau seperti saat ini yang membuat api mudah meluas. (Ndi)